PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan bisa meraih laba kembali tahun depan usai rugi di tahun ini ketika perusahaan ini berusaha mengurangi beban dan kenaikan operasional.
Perusahaan memperkirakan bisa meraih laba sekitar US$75 juta di semester kedua tahun ini namun belum bisa membukukan laba untuk periode 12 bulan karena besarnya kerugian pada enam bulan pertama tahun ini, kata Direktur Utama Pahala Mansury dalam sebuah wawancara dengan18 Oktober lalu seperti dikutip Reuters.
Perusahaan kata Mansury berusaha untuk meningkatkan utilisasi dengan mengurangi beban dimana langkah ini akan membantu perusahaan meraih laba tahun depan. Mansury mencoba menurunkan beban seat per kilometer menjadi 5,5 US sen hingga 6 US sen dari saat ini 6,7 US sen.
Garuda juga sedang berdiskusi dengan produsen pesawat untuk menunda pengiriman tanpa menyebut rinci. Di 2015, Garuda berkomitmen 60 pesawat dari Boeing senilai US$10,9 miliar dan 30 pesawat Airbus senilai US$9,1 miliar.
Garuda menargetkan net income margin sekitar 1 hingga 2 persen di 2018 dari 0,21 persen tahun lalu.
"Secara keseluruhan situasi di Garuda mengalami peningkatan," ujarnya. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar