Hingga kuartal III 2017, pendapatan pra penjualan (marketing sales) emiten properti masih banyak yang jauh dari target. Contoh, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) baru mencetak marketing sales Rp 1,6 triliun.
Angka ini baru mencapai 66% dari target marketing sales JRPT hingga akhir tahun. "Meski sempat ada tantangan penjualan rumah di Bintaro, sekarang sudah mulai pulih dan ada keuntungan yang bagus untuk ruko di pasar menengah Bintaro," kata Arinta Harsono, Sekretaris Perusahaan JRPT kepada KONTAN, Jumat (13/10).
Lalu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga baru membukukan marketing sales Rp 5,25 triliun hingga kuartal III 2017. Jumlah ini baru 62% dari target CTRA yang sebesar Rp 8,5 triliun hingga akhir tahun mendatang.
Untuk mengejar target tersebut, CTRA rajin merilis proyek baru. Tahun ini, CTRA meluncurkan beberapa proyek seperti CitraLand Cibubur dan Tallasa City Makassar.
Tak jauh berbeda, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) juga baru membukukan marketing sales Rp 925 miliar. Artinya, MTLA baru memenuhi 62% target perusahaan yang sebesar Rp 1,5 triliun.
Tapi, PT PP Properti Tbk (PPRO) berhasil mencetak pendapatan pra penjualan Rp 2,2 triliun sepanjang Januari hingga September 2017. Jumlah ini telah mencapai 75% dari target PPRO hingga akhir tahun ini Rp 2,9 triliun.
Untuk mencapai target di akhir 2017, PPRO menyiapkan beberapa proyek di kuartal terakhir tahun ini. Misalnya saja, groundbreaking Tembalang 3 di Semarang. Ini merupakan proyek apartemen yang berlokasi di lahan seluas 2,3 hektare (ha). Di lokasi tersebut, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini akan mendirikan tiga tower apartemen, dengan investasi Rp 253 miliar.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, kinerja emiten properti memang ditentukan oleh kemampuan mendapatkan pasar yang potensial. Nafan menilai, raihan marketing sales emiten properti yang mencapai 60%70% masih sesuai ekspektasi.
Pasalnya, saat ini, masih ada penurunan tingkat daya beli masyarakat pada sektor properti. "Sehingga target yang sudah dicapai sudah cukup bagus," ujar Nafan.
Dia mengatakan, ada beberapa saham emiten properti yang layak dicermati. Misalnya saja, saham PT Alam Sutera Tbk (ASRI) yang direkomendasikan buy dengan target harga Rp 420 per saham.
Ia juga merekomendasikan buy PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target Rp 1.850 dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan target harga Rp 850. Lalu, ia menyarankan buy on weakness saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK ) dan memasang target Rp 4.250 per saham.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar