google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BUMI | 11 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BUMI | 11 Oktober 2017

Pada penutupan perdagangan hari Selasa, 10 Oktober 2017, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali melemah 3,5 persen ke level Rp 195 per saham, namun Analis Samuel Securities memberi rekomendasi beli dengan target harga tahun depan Rp 450 per saham.

Setelah pada awal tahun harga saham BUMI menguat hingga April 2017, kini harga saham BUMI telah  kembali anjlok 55 persen. Hal ini membuat harga saham BUMI terbilang murah karena hanya memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 2,8 kali.

Jika menggunakan metode discounted cash flow(DCF) dengan pandangan yang lebih baik mengenai arus kas dan buku BUMI maka Analis menetapkan target harga Rp 450 untuk tahun depan atau sebanding dengan PER 8,8 kali. 

Memiliki PER sebesar 2,8 kali, angka tersebut dapat dibilang murah jika dibandingkan saham-saham lainnya di satu sektor.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memiliki PER sebesar 10,1 kali lipat, sedangkan PT Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memiliki PER masing-masing sebesar 7,9 kali.

Bahkan jika dibandingkan rata-rata saham sejenis yang memiliki PER 8,2 kali, harga saham BUMI saat ini terbilang cukup murah.

 PER adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham yang mampu diraih perusahaan selama satu tahun. Semakin tinggi nilai PER maka semakin mahal harga saham, demikian sebaliknya.

Analis juga menyampaikan beberapa estimasi terkait saham BUMI. EV/EBITDA diestimasikan ada pada tahun depan hanya berada di level level 2,5.

Sekadar informasi, EV/EBITDA merupakan rasio untuk mengukur nilai suatu perusahaan dan dapat digunakan untuk membandingkan sejumlah perusahaan sejenis. Perusahaan yang memiliki rasio EV/EBITDA lebih kecil berarti harga sahamnya relatif lebih murah. 

Sementara hasil kinerja semester I 2017 BUMI menunjukkan arus kas dan pendapatan meroket menjadi US$ 162 juta. Angka tersebut naik jika dibandingkan rugi bersih US$ 20 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pendapatan BUMI saat tersebut bersumber dari management fee PT Kaltim Prima Coal (KPC), ventura bersama, dan jasa yang dilakukan oleh Bumi Resources Japan Company Limited untuk memasarkan batu bara. Pendapatan ini naik 22,8 persen menjadi US$ 15,6 juta. Selain itu perusahaan juga mendapat pendapatan dari anak usaha.

Sebelumnya, pada 2 November 2016, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), entitas anak, dan PT Amman Mineral Internasional (AMI) telah menandatangani Akta Pengalihan Saham, di mana MDB menjual 1.640.177 sahamnya dengan kepemilikan 24 persen PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), entitas asosiasi, dengan harga penjualan US$ 400 juta. Hal tersebut membuat pendapatan BUMI yang berasal dari anak usaha meningkat signifikan.

BAREKSA

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Cara Membaca Indikator MACD Saham

Bagaimana cara membaca indikator MACD saham ? Bagaimana cara menggunakan indikator MACD ? Mari kita belajar indikator MACD bersama-sama. Indikator MACD ini adalah salah satu indikator saham paling akurat . Jadi jika kita mengerti cara setting MACD dan cara menggunakannya, ini tentu akan membantu memberikan keuntungan untuk kita. Penemu Indikator MACD adalah Gerald Appel pada tahun 1960-an. MACD adalah singkatan dari Moving Average Convergence Divergence . Kegunaan indikator MACD atau fungsi indikator MACD adalah untuk memprediksi peralihan tren dan perubahan momentum. Inilah yang membuat indikator MACD menjadi sangat penting bagi seorang trader atau investor saham. Cara Membaca Indikator MACD Saham Pada indikator MACD kita bisa melihat oscilator yang dibagi menjadi dua bagian yang tidak memiliki limit terendah maupun tertinggi, juga terdapat Histogram (warna Biru), yang dipisahkan oleh garis level 0 (nol); serta dua buah garis yang disebut dengan garis MACD (warna Hit...