PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menerbitkan 9,7 juta kartu uang elektronik atau e-money. Nilai transaksinya mencapai Rp 4 triliun. Tahun ini, BMRI akan menggenjot e-money hingga 10 juta kartu dengan nilai transaksi Rp 6 triliun.
Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, adanya pemberitaan kenaikan transaksi atas e-money seharusnya dapat menjadi sentimen positif. Sebab, kondisi tersebut akan memberikan dampak tambahan kepada pendapatan non bunga dari BMRI.
"Namun demikian, dampak terhadap pergerakan sahamnya perlu menyesuaikan dengan tren yang terjadi saat ini," terang Reza dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (10/10).
Saat ini, BMRI ditransaksikan pada kisaran Rp 6.575-Rp 6.650 dengan kecenderungan sideways dan masih berada pada sekitar area middle bollinger band. Indikator RoC menunjukan adanya pelemahan namun, volume jual mulai menunjukan adanya penurunan.
"Buy on weakness (BoW) di kisaran Rp 6.475-Rp 6.500 dengan asumsi pelemahan terjaga di area support. Support Rp 6.450-Rp 6.525 dan resistance Rp 6.675-Rp 6.725," ujarnya.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar