google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 18 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 18 Oktober 2017

Market Review 18 Oktober 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah 18 poin (-0.30%) ke level 5,929.201 pada perdagangan hari ini. Tercatat 152 saham menguat dan 208 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah dipimpin pelemahan sektor miscellaneous industry (-2.10%). Sementara hanya sektor agriculture dan consumer yang ditutup menguat masing-masing 0.68% dan 0.09%. Investor asing kembali mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp1.16 triliun di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 6 poin (+0.04%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,513 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Malacca Truust Insurance Tbk (MTWI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham MTWI yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- INDY: Harga saham INDY ditutup menguat Rp50 (+2.13%) ke level Rp2.390 hari ini. INDY berencana untuk memperbesar kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung, nampaknya bakal berjalan mulus. Sebab, pengajuan keringanan syarat obligasi atau consent solicitation telah disetujui. Permintaan INDY itu diajukan kepada pemegang obligasi (bondholder) senilai US$ 500 juta yang akan jatuh tempo pada 2023 mendatang. "Sebesar 97,1% bondholders sudah setuju dengan permintaan keringanan yang diajukan.

Decline Stocks:

- DAYA: Menutup perdagangan hari ini, harga saham DAYA melemah Rp7 (-3.55%) ke level Rp190. DAYA akan menggelar rights issue dan menargetkan perolehan dana segar sekitar Rp 66 miliar. Perusahaan akan menggunakan 60% dana hasil rights issue atau setara Rp 40 miliar untuk ekspansi gerai, peremajaan gerai, serta investasi sistem teknologi informasi. Sedangkan 40% setara Rp 26 miliar akan digunakan untuk modal kerja dan keperluan umum. Jika ditotal.

- TLKM: Menutup perdagangan hari ini, harga saham TLKM melemah Rp100 (-2.27%) ke level Rp4.300.Anak usaha TLKM yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) keluar sebagai pemenang pada lelang harga atas Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengumumkan Telkomsel keluar sebagai pemenang dengan harga penawaran sebesar Rp 1.007.483.000.000. Harga penawaran yang diajukan Telkomsel melonjak hampir tiga kali lipat dari harga dasar yang ditawarkan sebesar Rp 336,720 miliar dengan bid bond sebesar Rp 146,688 miliar. Telkomsel mennyingkirkan empat peserta seleksi lainnya, yaitu PT Hutchison 3 Indonesia (Tri), PT Indosat Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Smart Telecom (Smartfren).

- BBCA: Melemah dua hari berturut-turut, harga saham BBCA ditutup melemah Rp300 (-1.46%) ke level Rp20.200 hari ini. Presiden Komisaris BBCA Djohan Emir Setijoso menjual saham PT Bank Central Asia Tbk sekitar Rp 4,14 miliar. Usai transaksi penjualan, kepemilikan saham oleh Presiden Komisaris BCA itu menjadi 23.199.582 lembar saham. Selain itu, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja juga menjual saham BCA sebanyak 29.600 lembar pada 10 Oktober 2017.

- TRAM: Di akhir perdagangan, harga saham TRAM ditutup melemah Rp1 (-0.73%) ke level Rp135. Tiga petinggi di jajaran manajemen TRAM mengundurkan diri dari jabatan mereka, menjelang rapat umum pemegang saham luar biasa pekan ini. Langkah pengunduran diri mereka juga terjadi sebelum terwujudnya rencana penambahan modal perseroan seiring perubahan lini bisnis utama. Dua komisaris dan satu direktur Trada Maritime telah mengundurkan diri dari jabatan mereka pada tanggal yang sama yakni 12 Oktober 2017. Jajaran direksi perseroan hanya tersisa Ismail sebagai Direktur utama dan Komisaris tersisa Ida Bagus Oka Nila selaku Komisaris Independen.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...