google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Global | 18 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Global | 18 Oktober 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(Oct 18, 2017)
Investment Information Team
(ayuningdyah@miraeasset.co.id)

 
US

Saham-saham A.S. berakhir sebagian besar menguat pada hari Selasa, seiring dengan laporan pendapatan positif dari perusahaan besar memberi sentimen positif dan memperpanjang tren kenaikan baru-baru ini.

Laba perbankan dan kinerja beberapa perusahaan perawatan kesehatan terbesar adalah pendorong utama sepanjang sesi ini. Karena musim laporan pendapatan kuartal ketiga mulai meningkat, investor akan fokus pada hasil tersebut untuk mengukur apakah valuasi untuk acuan saham, yang berulang kali mencatat level tertinggi sepanjang masa di tahun 2017, didukung.

Data: Biaya barang impor melonjak 0,7% pada bulan September di kenaikan terbesar dalam lebih dari satu tahun, yang dipimpin oleh harga bahan bakar dan pasokan industri. Di luar bahan bakar, harga impor naik lebih kecil 0,3%.

Produksi industri di AS rebound pada bulan September setelah penurunan dua kali berturut-turut, naik 0,3% pada bulan September, sejalan dengan ekspektasi. Pemanfaatan kapasitas meningkat menjadi 76% dari 75,8% namun tetap di bawah tingkat musim panas. Sentimen di antara pembangun rumah melonjak pada bulan Oktober setelah goyah selama musim panas.

 
Europe

Bursa saham Inggris berakhir melemah pada hari Selasa setelah investor menerima data inflasi yang dapat menguatkan kasus bagi Bank of England untuk menaikkan biaya pinjaman Inggris.

Percepatan inflasi: Fokus utama untuk aset Inggris pada hari Selasa adalah pembacaan inflasi harga konsumen untuk bulan September, yang pada tingkat 3% merupakan level terkuat sejak Maret 2012 dan di atas target inflasi Bank of England  sebesar 2%.

Laporan tersebut dapat berkontribusi pada Bank of England yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga utamanya, yang berada pada rekor rendah 0,25%.

Saham bank sebagian besar bergantung pada kenaikan tingkat suku bunga di Inggris, karena bank tersebut dapat mengenakan biaya pinjaman lebih banyak.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...