IHSG menguat 0,21% ke level 5.884,61 pada Senin (18/9). Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5.862,35 dan 5.840,09. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5.895,74 dan 5.906,87.
Berdasarkan indikator daily, MACD mulai membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI masih berada di area netral. Meskipun demikian, saat ini terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat pada pergerakan indeks saham. "Meski terjadi penguatan namun harus kembali diuji ketahanannya," terang Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas, dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (18/9).
Laju rupiah yang mulai berbalik melemah dapat menghalangi potensi kenaikan lanjutan IHSG. Rilis data ekonomi dalam negeri yang stabil diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi IHSG untuk dapat melanjutkan penguatannya. Meski juga perlu diwaspadai adanya sebagian pihak lainnya yang memanfaatkan kenaikan tersebut untuk aksi ambil untung. "Tetap cermati berbagai sentimen dan antisipasi sentimen terutama dari berita-berita sektoral dan emiten, yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif," imbuhnya.
Berikut ini, saham-saham pilihan versi Binaartha:
1. AALI ditutup stagnan di level 15.000 pada 18 September 2017. Adapun target harga pada level 15.025 berhasil tercapai. Saat ini, harga telah menyentuh level psikologis fibonacci 61,8% sehingga potensi technical rebound terbuka lebar. Selain itu, terdapat pola bullish harami doji star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli"pada area level 14.950 -15.000,dengan target harga secara bertahap di level 15.275, 15.600 dan 16.000.
2. BMRI ditutup melemah di level 6.575 pada 18 September 2017. Adapun target harga pada level 6.600 berhasil tercapai. Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada area level 6.500 –6.575,dengan target harga secara bertahap di level 6.675 dan 6.950.
3. GGRM ditutup melemah di level 67.775 pada 18 September 2017. Adapun target harga pada level 69.125 berhasil tercapai. Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada area level 66.875 –67.775,dengan target harga secara bertahap di level 69.550 dan 74.975.
4. PTPP ditutup menguat di level 2.480 pada 18 September 2017. Adapun indikator RSI menunjukkan jenuh jual. Selain itu, terdapat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli."Buy on Weakness" pada area level 2.450 –2.470,dengan target harga secara bertahap di level 2.670 dan 2.970.
5. SSMS ditutup menguat di level 1490 pada 18 September 2017. Adapun target harga pada level 1.530 berhasil tercapai. Saat ini, terdapat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Akumulasi Beli" pada area level 1.480 –1.490,dengan target harga secara bertahap di level 1.545, 1.575 dan 1.635.
6. WSKT (1905). WSKT ditutup menguat di level 1905 pada 18 September 2017. Adapun indikator RSI menunjukkan jenuh jual. Selain itu, terdapat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. "Buy on Weakness" pada area level 1880 -1900,dengan target harga secara bertahap di level 2120, 2390 dan 2500.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar