Pemerintah terus berupaya memberikan solusi terbaik kepada masyarakat terutama kelompok petani yang berada di sekitar lokasi pembangunan pabrik Semen Rembang, di Jawa Tengah.
"Pemerintah sama-sama bertujuan untuk membantu sekaligus mensejahterakan seluruh masyarakat. Sehingga tak ada yang merasa dirugikan dalam setiap pembangunan industri termasuk pabrik semen," kata Asisten Deputi Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Bagya Mulyanto kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Menurut Bagya Semen Rembang sebagai industri milik BUMN, akan selalu bekerja untuk Indonesia dan perhatian terhadap berbagai persoalan industri termasuk masyarakat di sekitar pabrik.
Sebelumnya, pada Kamis (14/9) di depan Istana Merdeka, Jakarta, Bagya menemui para pengunjuk rasa penolak pengoperasian pabrik PT Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah.
Aksi yang dipimpin oleh Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno ini, diketahui telah berada di depan Istana Negara sejak 4 September 2017.
Pada kesempatan itu Bagya berbincang dengan sejumlah pengunjuk rasa terkait protes yang dipersoalkan dalam pembangunan pabrik Semen Rembang termasuk kegiatan aksi unjuk rasa yang digelar tersebut.
Ia menjelaskan Kementerian BUMN sedang gencar menjalankan program "BUMN Hadir Untuk Negeri" dimana segala operasional maupun peningkatan kinerja BUMN bertujuan guna kemajuan serta kemakmuran masyarakat.
"Dengan kepemilikan masing-masing anak industri usahanya telah membuktikan Semen Rembang sebagai perusahaan BUMN yang ramah lingkungan dan merawat masa depan alam," katanya. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar