PT Waskita Karya Tbk (WSKT), melalui anak usahanya yakni PT Waskita Toll Road (WTR) awalnya berencana melakukan divestasi atas 10 ruas jalan tol di kuartal ke dua tahun ini.
Namun, manajemen WTR mengaku, hingga kini belum menemukan penawaran yang sesuai dengan harapan dan target perseroan.Sehingga, skema divestasi tersebut masih dikaji oleh pihak manajemen WTR.
"Untuk waskita, kita lagi minta klarifikasi mereka bagaimana rencana ke depan gimana," ucap Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan, sejauh ini pihaknya mengharapkan manajemen WTR jadi melalukan langkah divestasi atas ruas tol sesuai rencana semula. Mengingat proyek ini telah dibidik oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Jasa Marga yang merupakan salah satu klien dari Mandiri Sekuritas perihal penerbitan KIK-EBA atas sekuritisasi pendapatan tol Jagorawi.
"Jasa Marga kan essensinya adalah tol road, jadi mereka ingin konsolidasi tol road. Jasamarga setahu sangat oke mengakuisisi atau membeli mayoritas saja, kalau minoritas tidak tertarik," tambah dia.
Lebih lanjut Silvano bilang, masih dikajinya skema divestasi ruas tol milik perusahaan pelat merah tersebut bukan karena keraguan dari para investor untuk melirik proyek terkait, tapi lebih karena belum ditemukan kesepakatan yang sesuai antara calon investor dengan WTR.
"Kalau dari sisi keraguan enggak, karena asetnya bagus bukan hanya Jasa Marga tapi swasta juga ikut tender. Karena memang asetnya sudah proven dan prospek masih bagus," paparnya.
Informasi saja, ada 10 tol yang masuk daftar divestasi jalan tol di antaranya yakni Kranci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pasuruan-Probolinggo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Batang-Semarang.
Sementara nilai kontrak baru Waskita yang sudah diperoleh sampai dengan minggu pertama September 2017 adalah sebesar Rp 43 triliun. Capaian ini masih didominasi oleh proyek infrastruktur khususnya jalan tol. (end/fu)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar