PT. Bank Central Asia Tbk menyatakan akan memerintahkan agen dan toko usaha (merchant) untuk menurunkan tarif isi saldo uang elektronik "Flazz" menjadi maksimum Rp1.500, dari yang selama ini dikenakan sebesar Rp1000-Rp2000.
"Kami minta mereka sesuaikan tarifnya dengan peraturan Bank Indonesia," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.
Pengisian saldo melalui agen dan "merchant" itu merupakan transaksi "off us" yang berarti melalui mitra, seperti melalui pasar swalayan dan pedagang ritel lainnya, atau melalui kanal pembayaran milik bank penerbit kartu berbeda.
Sedangkan untuk cara "on us", yakni melalui ATM dan Kantor Cabang BCA, Jahja mengatakan akan mengikuti ketentuan tarif isi saldo yang dikenakan empat Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
"Nanti (yang 'on us') kita samakan saja dengan Bank BUMN," ujar dia.
Sebelum Peraturan Anggota Dewan Gubernur BI mengenai biaya isi saldo uang elektronik, kata Jahja, BCA sudah menggratiskan biaya isi saldo melalui cara "on us".
Untuk "off us", sebelumnya Ketua Umum Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) Maryono mengatakan akan membeaskan biaya isi saldo uang elektronik.
"Empat bank yang tergabung dalam Himbara semua sepakat biaya isi saldo ini adalah kita berikan suatu kebebasan," ujar dia yang juga Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Namun, kata Maryono, ketentuan resmi dari empat bank milik pemerintah akan menunggu penjelaskan resmi dari Bank Indonesia soal ketentuan biaya isi saldo uang elektronik. (end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar