TLKM bersiap mengganti Satelit Telkom 1 dengan satelit baru yakni Telkom 4. Satelit ini sudah siap diluncurkan pada Agustus 2018. Kontrak pembuatan satelit ini sudah diteken tahun lalu dan memakan waktu 30 bulan sebelum bisa diluncurkan.
Demi meluncurkan satelit baru ini, TLKM harus menggelontorkan dana sekitar US$ 200 juta. Meski memakan dana yang besar, TLKM tak mempersiapkan pinjaman khusus untuk pendanaan satelit ini.
"Konsepnya tidak ada project financing, tapi TLKM setiap tahun ada pinjaman ke bank yang digunakan salah satunya untuk mendukung pendanaan sebagian dari investasi Telkom," kata David Bangun, Direktur Digital and Strategic Portofolio Telkom, Minggu (10/9).
Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, dengan adanya ekspansi dan penggantian satelit baru, TLKM justru punya potensi yang lebih baik ke depan. Meski membebani utang jangka pendek TLKM nantinya, namun Reza meyakini TLKM bisa tepat waktu mengurangi utang.
"Ekspansi justru membuat prospek TLKM semakin dilirik karena yang menjadi motor penggeraknya kan kemajuan teknologi yang mereka pakai, dengan investasi seperti jangkauan pelayanan yang juga akan lebih luas," kata Reza, Minggu (10/9).
Menurutnya, saat ini prospek TLKM sudah cukup baik. Bahkan, jika TLKM bisa mempertahankan pangsa pasar saat ini, prospek perusahaan pelat merah ini ke depannya akan semakin baik. "Sebab, bisnis telko adalah bisnis inovasi," imbuhnya.
Reza merekomendasikan buy saham TLKM dengan target harga Rp 5.250. Jumat (8/9), saham TLKM ditutup naik 0,43% ke level Rp 4.720.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar