Saatnya kembali masuk ke dalam saham konstruksi pelat merah. Ini menyusul adanya sinyal bagi saham di sektor tersebut untuk kembali menguat.
Sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, empat saham konstruksi BUMN yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus melemah. Jika dirata-rata, pelemahannya mencapai 19%.
Jika melihat posisi itu, artinya sektor saham konstruksi BUMN telah underperform terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG sendiri justru telah mengalami kenaikan 11% year to date (ytd) sebesar 11%.
Meski demikian, bukan berarti saham tersebut menjadi dihindari. Justru pelemahan tersebut bisa menjadi peluang untuk kembali mengoleksi saham-saham tersebut.
"Pemerintah masih tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan program percepatan infrastruktur," ujar M.Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas kepada KONTAN akhir pekan lalu, Jumat (8/9).
Sehingga,soal pendanaan infrastruktur yang selama ini sempat menjadi isu seharusnya bisa mulai ternetralisir. Pada saat yang bersamaan, sekarang sudah memasuki periode dimana kontrak-kontrak yang diperoleh emiten konstruksi pelat merah mulai ramai.
Bukan hanya dari segi fundamental. Sisi teknikal pun mendukung adanya sinyal berbaliknya arah saham sektor tersebut. Hal ini tercermin dari pergerakan indeks saham infrastruktur yang secara umum membentuk pola bullish dragonfly doji star candle.
Indikator tersebut mengindikasikan adanya bullish cuntinuation pada pergerakan saham sektor tersebut. "Ini berdasarkan weekly chart, sehingga masih berpotensi untuk menguat," imbuh Nafan.
KONTAN
Komentar
Posting Komentar