google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ISAT | 28 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ISAT | 28 September 2017

Perusahaan telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) berharap pertumbuhan penjualan dari pasar korporasi. Skema business to business (B2B) yang diterapkan, dinilai akan memberikan kontribusi yang lebih stabil.

Utamanya, bila dibandingkan dengan bisnis retail atau consumers dengan pelanggan per user. Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan skema B2B tersebut dinilai akan lebih stabil.

Selain harus menyiapkan infrastruktur, ISAT juga harus menjalin hubungan yang baik dengan perusahaan. "Industri telko perkembangannya bisa sangat cepat. Mungkin sekarang kebutuhan corporate belum banyak, tapi belum tau ke depan," terang Reza saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/9).

Bisnis telekomunikasi ke depan memang akan menghadapi persaingan yang ketat. Dia memprediksi pertumbuhannya pun tidak besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus ada nilai lebih, diantaranya seperti menawarkan kualitas.

"Bisnis telko gini-gini saja. Yang mereka lakukan harusnya adalah pengembangan kualitas, seperti suara, dan data," tambahnya.

Dalam pendanaan, ISAT selama ini banyak mengandalkan pendanaan dari eksternal. Diantaranya melalui penerbitan obligasi maupun sukuk. Dari sisi cost, Reza menilai penerbitan rights issue bisa lebih menarik.

Selain itu, juga debt to equity ratio (DER) bisa turun. "Tapi tetap juga harus mempertimbangkan kondisi pasar," kata dia.

Dari perhitungan Reza, valuasi ISAT saat ini memiliki harga wajar saham pada level 7.850. Harga tersebut mencerminkan PE 27,20 kali. Angka ini masih dibawah PE industri sebesar 29,54 kali.

"Rekomendasi buy ISAT dengan target harga 7.850," pungkasnya.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d