google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ACES | 28 September 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ACES | 28 September 2017

 PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) akan kembali menambah satu gerai baru pada Jumat (29/9). Itu akan menjadi gerai ke-11 yang dibuka perseroan tahun ini. Dengan demikian, perseroan akan memiliki total 138 gerai.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Sekretaris Perusahaan Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil mengatakan, gerai tersebut berlokasi di Living Plaza Ciputat, Tangerang, dengan luas area sekitar 1.857 m2.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, pengembangan bisnis ACES dengan membuka gerai patut diapresiasi positif. Di tengah anggapan daya beli masyarakat yang menurun sehingga berpengaruh pada industri ritel, tampaknya tidak banyak berpengaruh pada rencana ekspansi ritel ACES.

"Kami menilai, bukan tidak mungkin ACES tidak memiliki perhitungan sebelum merealisasikan membuka cabangnya jika respons masyarakat masih rendah," terang Reza dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9).

Menurutnya, ACES memiliki perhitungan dan perencanaan yang matang sebelum membuka gerainya. Hal ini mengingat biaya investasi yang harus dilakukan dan dibandingkan dengan potensi yang didapat dari pemasukan berupa belanja masyarakat terhadap perkakas rumah tangga yang ada di gerai ACES.

"Adanya penambahan tersebut merupakan bagian dari rencana ACES untuk menambah sekitar 10 hingga 15 gerai di tahun ini," ujarnya.

Tidak jauh berbeda dengan perhitungan Reza, di mana pertumbuhan SSSG terbesar dikontribusikan dari gerai di luar Jawa yang mencapai 16%. Sementara itu, SSSG toko di Jawa di luar Jabodetabek tumbuh 13% dan Jabodetabek 8%.

Secara kumulatif dalam delapan bulan tahun ini, SSSG ACES tumbuh 9,7%, jauh di atas target 5%. Pertumbuhan SSSG luar Jawa paling tinggi dengan 10,9%, sementara Jawa di luar Jabodetabek tumbuh 10,4%, dan Jabodetabek 7,8%.

"Ke depan, tentu diharapkan rencana pengembangan strategis dalam membuka gerai dapat dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan skala ekonomis dan potensi pasar yang nantinya diraih di wilayah tersebut," imbuhnya.

Perluasan brand image, promosi, harga kompetitif, dan layanan yang diberikan dapat menjadi bagian dari strategi perusahaan. Bahkan jika memungkinkan kerja sama saling menguntungkan secara online sales dapat dilakukan untuk dapat menjangkau pasar lebih luas.

"Dari perhitungan kami, dengan asumsi kenaikan EPS mencapai Rp 38,5, maka harga wajar ACES sebesar Rp 1.490 yang mencerminkan P/E 38,94x dengan rekomendasi buy," terang Reza.

Saat ini, saham ACES bergerak turun setelah naik signifikan dengan pergerakan di kisaran 1.185-1.260. Buy on weakness di kisaran 1.155-1.165. Support 1.165-1.175, dan resistance antara 1.240-1.265.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d