Market Review 15 September 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Menutup perdagangan akhir pekan ini, IHSG ditutup menguat 20 poin (+0.34%) ke level 5,872.392. Tercatat 142 saham menguat dan 172 saham melemah hingga akhir perdagangan. Sektor agriculture mencatatkan pelemahan terdalam diantara sektor lain dengan ditutup melemah 2.16%, sementara sektor basic industry memimpin penguatan dengan ditutup naik 2.82%. US Dollar melemah 11 poin (-0.08%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,240 terhadap US Dollar. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp614 juta di seluruh Pasar hari ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini mengumumkan bahwa di bulan Agustus neraca perdagangan RI mencatatkan surplus sebesar US$1,71 miliar. Sementara, nilai ekspor Indonesia tercatat US$15,21 miliar (+11.73% MoM, +19.24% YoY) dan nilai impor Indonesia tercatat US$13,49 miliar (-2.88% MoM, +8.89% YoY). Untuk periode Januari-Agustus 2017, neraca perdagangan RI tercatat surplus US$9,11 miliar. Nilai ekpor Indonesia tercatat US$108,79 miliar dan nilai impor tercatat US$99,68 miliar.
Selain itu, untuk bulan Agustus 2017, BPS juga mengumumkan Rupiah terdepresiasi sebesar 0.36% terhadap dolar Amerika, 0.36% terhadap dolar Australi, 1.94% terhaday yen Jepang dan 2.66% terhadap euro.
Advance Stocks:
- IMJS: Harga saham IMJS ditutup menguat Rp32 (+12.12%) ke level Rp296 pada perdagangan hari ini. IMJS meraih laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 30 Juni 2017 sebesar Rp88,41 miliar naik tipis dari laba Rp86,92 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan tercatat naik dari sebelumnya Rp1,24 triliun menjadi Rp1,35 triliun.
- DAYA: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham DAYA ditutup menguat Rp6 (+3.14%) ke level Rp197. DAYA optimistis penjualan dapat tumbuh positif di tahun 2017 ini. Minat masyarakat terhadap produk kecantikan dan perawatan diri (personal care) yang tinggi membuat DAYA yakin bisa meningkatkan penjualannya di tahun ini. Perseroan yakin penjualan perusahaan tahun ini bisa tumbuh di atas dua digit. Pasalnya, hingga September ini pertumbuhan penjualan perusahaan berjalan sesuai dengan target.
- INKP: Menguat untuk hari kedua, harga saham INKP ditutup menguat Rp400 (+12.08%) ke level Rp3.710 pada perdagangan hari ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani sedang mempertimbangkan usulan peniadaan pajak pertambahan nilai (PPN) semua buku. Usulan tersebut muncul saat penulis dan penerbit memanfaatkan isu terkait pajak untuk penulis. Sri Mulyani mengatakan seluruh ekosistem penerbitan buku mulai dari pembuatan buku oleh penulis, percetakan, bahan bakunya kertas, hingga proses daur ulang harus dikaji ulang baik buruknya.
Decline Stocks:
- TAXI: Harga saham TAXI ditutup melemah Rp1 (-1.25%) ke level Rp79 pada perdagangan hari ini. Di tengah penurunan kinerja perseroan akibat hadirnya taksi online, perseroan mencoba menyiasati dengan menurunkan target setoran. Dari sebelumnya Rp 240.000 per pengemudi per hari menjadi hanya Rp 150.000. Strategi tersebut agar utilisasi armada TAXI dapat tetap terjaga. Langkah TAXI menggenjot utilisasi armada lainnya adalah bermitra dengan Uber.
- TINS: Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham TINS melemah Rp10 (-1.13%) ke level Rp870. TINS meneken perjanjian kerjasama strategis dengan Yunnan Tin Group (Holding) Company Limited di sela Asian Tin Week yang tengah berlangsung. Bidang bisnis perusahaan tersebut yakni sebagai produsen dan penjual produk timah kimia dan timah. Kerjasama tersebut untuk bidang pemrosesan timah.
Komentar
Posting Komentar