google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Perkembangan Hutang Grup Bakrie | 10 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Perkembangan Hutang Grup Bakrie | 10 Agustus 2017

JAKARTA. Grup Bakrie masih berupaya bersih-bersih dari utang. Keberhasilan sang anak emas PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dalam merestrukturisasi utang, turut memacu emiten Grup Bakrie lainnya untuk menuntaskan kewajiban.

Yang sudah terang, ada empat emiten Grup Bakrie yang tengah bernegosiasi dengan para kreditur untuk restrukturisasi utang. Mereka adalah, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).

Jika berjalan lancar, total nilai restrukturisasi itu mencapai Rp 10,5 triliun. Jika dihitung secara keseluruhan, total liabilitas yang berada di tubuh emiten Grup Bakrie mencapai Rp 140 triliun. (lihat tabel)

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) segera merestrukturisasi utang senilai minimal US$ 107,63 juta. Jumlah itu adalah utang ENRG yang jatuh tempo dalam satu tahun. ENRG sejatinya masih menanggung liabilitas US$ 995,6 juta. "Kalau bisa dituntaskan secepatnya," ujar Herwin Herwin Hidayat, Investor Relation ENRG pada KONTAN.

Restrukturisasi utang ini sudah diawali dengan penggabungan nominal saham alias reverse stock. Dengan harga saham yang lebih tinggi, ENRG lebih mudah menukar utang dengan menjadi modal saham.

UNSP juga belum menyerah untuk bernegosiasi dengan kreditur demi memangkas utang Rp 3 triliun. Salah satu opsi restrukturisasi UNSP adalah menukar utang wesel bayar sebesar Rp 1,03 triliun, menjadi saham.

Begitupula BNBR yang tengah menegosiasikan nasib utangnya dengan para krediturnya. BNBR juga sudah mulai merestrukturisasi utang sejak tahun lalu dengan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK).

Utang yang berlarut-larut ini akhirnya memang membuat para kreditur lebih memilih mekanisme konversi utang dibandingkan membiarkan perusahaan ini pailit. Riska Afriani, Analis Oso Sekuritas mengatakan, jika menggunakan skema konversi saham, harus ada standby buyer yang siap menyerap saham baru.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, bisnis Grup Bakrie sejatinya masih prospektif. Namun, kepercayaan investor masih belum pulih karena beban utang yang besar.

Menurut Riska, dari sejumlah emiten Bakrie yang tengah memproses restrukturisasi, ENRG menjadi salah satu saham yang menarik dilirik. Ini karena ENRG sudah mulai memangkas utang dan mencetak laba.

Sementara itu, Yudi Ilhamsyah, Analis Samuel Sekuritas, mengatakan, masih ada potensi upside saham ENRG. Sehingga, Ia merekomendasikan buy ENRG dengan target harga Rp 209 per saham.

ref. kontan.co.id

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Baca Chart Heiken Ashi

Heikin-Ashi, terkadang juga disebut Heiken-Ashi, berarti "bar rerata" dalam bahasa Jepang. Teknik Heikin-Ashi dapat digunakan bersama dengan grafik candlestick saat trading  untuk melihat tren pasar dan memprediksi harga di masa depan. Ini berguna untuk membuat grafik candlestick menjadi lebih mudah dibaca dan tren lebih mudah untuk dianalisis. Misalnya, trader dapat menggunakan grafik Heikin-Ashi untuk mengetahui kapan harus tetap dalam posisi beli (hold) sementara tren tetap ada, dan juga bisa keluar ketika tren berhenti atau berbalik. Sebagian besar keuntungan dihasilkan saat pasar sedang tren, jadi keberadaan Heiken Ashi sangat diperlukan untuk memprediksi tren dengan benar. Rumus Perhitungan Heikin-Ashi Chart candlestick normal terdiri dari serangkaian candlestick open-high-low-close (OHLC) yang dipisahkan oleh deret waktu. Teknik Heikin-Ashi memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan grafik candlestick standar tetapi menggunakan rumus close-open-high-low (COHL) ya