google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Perkembangan Harga Batubara | 15 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Perkembangan Harga Batubara | 15 Agustus 2017

KONTAN.CO.ID - Keperkasaan batubara tak terbendung dan membuat harganya kembali mencetak level tertinggi sejak Februari 2013. Senin (14/8) per pukul 16.45 WIB, harga batubara kontrak pengiriman September 2017 di ICE Futures terkerek 0,48% ke level US$ 93,55 per metrik ton. Dalam sepekan, harganya sudah melambung 2,12%.

Sentimen positif bagi batubara datang dari China. Harga komoditas ini menguat lantaran hasil produksi batubara China Juli lalu susut 7,9% menjadi 9,5 juta ton per hari. Ini jadi penurunan tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

China juga memberlakukan inspeksi keselamatan pertambangan serta pemeriksaan dampak lingkungan pertambangan terhadap alam sekitar. Sejumlah tambang lama yang tidak efisien dan melanggar regulasi pun ditutup.

Menurut National Energy Administration (NEA), hingga Juli 2017, China telah menutup lima tambang batubara. Hingga akhir tahun, bakal ada menutup tujuh tambang lagi di Provinsi Heilongjiang. 

Dengan adanya tren penutupan tambang dan gangguan produksi akibat bencana alam di China, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim yakin, harga batubara akan terus naik dalam jangka panjang. "Bahkan bisa tembus US$ 100 per metrik ton," kata dia, kemarin.

Rawan koreksi

Katalis positif bagi harga batubara juga datang dari dalam negeri. Produksi batubara Indonesia hingga Juli lalu hanya sebesar 139 juta ton. Angka ini cuma setara dengan 29% dari target produksi di 2017 yang mencapai 477 juta ton. 

Tak hanya Indonesia, Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, World Coal Association (WCA) juga memperkirakan, kebutuhan batubara di kawasan Asia hingga 2040 masih tinggi. Maklum saja, 50% pembangkit listrik di kawasan Asia menggunakan batubara sebagai bahan bakar. 

Satu-satunya sentimen negatif yang membayangi pergerakan harga batubara datang dari pelaksanaan konvensi iklim Prancis. Selain itu, koreksi pada harga batubara juga terbuka lebar lantaran saat ini harganya sudah terlampau tinggi. Sejak akhir 2016, harga batubara sudah melejit 20,86%. "Tapi koreksi hanya sesaat," ujar Deddy. 

Karena itu, Deddy memperkirakan, dalam sepekan ke depan harga batubara bergerak di kisaran US$ 93–US$ 86,10 per metrik ton. Secara teknikal, harga batubara berada di atas garis MA 50, MA 100 dan MA 200. Indikator MACD juga bergulir di area positif, menunjukkan potensi penguatan. Hanya saja indikator RSI sudah berada di area jenuh beli.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Gelar RUPS, Pemegang Saham Setujui Rencana PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) Jalankan Bisnis Baru

PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) menyampaikan bahwa perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2022. Corporate Secretary WAPO, Iwan Setiawan, MH menuturkan, bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 1.015.870.100 saham atau 81,86% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Perundangan yang berlaku. "Hasilnya, pemegang saham telah menyetujui agenda yang diusung Perseroan yakni akan menjalankan bidang usaha baru sesuai POJK.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha." ujarnya. Seperti diketahui, emiten Perdagangan dan Industri ini berencana menjalankan bidang usaha baru. Perseroan akan menambah 3 kegiatan bidang usaha berupa Air Minum Dalam Kemasan (KBLI 46334), Minuman Isotonik (KBLI 46334), Air Minum Isi Ulang (KBLI 11052). "Rencana Perub...