google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Cara Trading Saham yang Benar Langsung ke konten utama

Cara Trading Saham yang Benar

Cara Trading Saham yang Benar. Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Cara Trading Saham yang Benar. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang Cara Trading Saham yang Benar. Semoga melalui artikel ini, kita semua paham tentang Cara Trading Saham yang Benar dengan baik.

Cara Trading Saham yang Benar

See The Big Picture. Pastikan secara jangka panjang ternd sedang bagaimana. Pertama-tama selalu lihat bagaimana trend dalam jangka panjang dengan melihat monthly atau weekly chart. Dari sini anda  bisa mengetahui apakah market sedang bullish ataukan sedang bearish. Penting sekali juga untuk mengetahui siklus baik siklus ekonomi, siklus pasar maupun siklus harga. Dengan mengetahuinya maka anda akan selalu berada disisi yang lebih aman.

Follow the trend. Apakah anda melakukan trading ataupun investasi, lakukanlahselalu  transaksi sesuai dengan arah trend. Beli hanya pada waktu uptrend dan jual pada waktu downtrend. Jangan asal beli ataupun jual melainkan lakukanlah pada waktu koreksi. Pada waktu uptrend, garis moving avverage misalnya bisa dijadikan patokan. Jangan sekali-kali beli pada waktu garis MA  pendek sedang menjauh keatas dibandingkan dengan garis MA yang lebih panjang. Lakukanlah pada waktu garis MA mendekati atau hampir menyentuh MA yang lebih panjang kemudian dia berbalik.

Jangan lupakan garis support dan garis resistance. Anda-anda seharusnya telah mengetahui bagaimana menentukan kedua garis ini. Telah kita pelajari bersama bahwa garis support adalah garis dimana disekitarnya kita nyaman untuik melakukan pembelian sedangkan sebaliknya untuk garis resistance adalah garis dimana didaerah sekitarnya kita nyaman untuk melakukan penjualan.

Jika harga berbalik, ketahuilah sampai dimana dia akan berbalik atau dimana pembalikan akan berakhir. Untuk mengetahui sampai dimana dia akan berbalik, pakailah alat bantu dengan menarik garis Fibonacci. Untuk mengetahui apa itu garis Fibonacci, direncanakan akan ada gathering yang salah satunya akan membahas tentang garis Fibonacci dan cara menariknya.

Usahakan untuk selalu dapat menarik atau menggambar garis trendline. Penembusah garis ini oleh harga sangat pentng untuk diketahui karena bisa dipakai untuk menentukan arah pembalikan trend. Ingt selalu "follow the trend until it ends".

Jangan lupa untuk memperhatikan garis-garis MA pendek, menengah dan panjang. Perbandingan letak garis-garis MA tersebut menunjukan apakah market sedang bullish, bearish ataukah sedang sideways. Perpotongan garis-garis MA (Golden Cross, Dead Cross) seperti telah kita pelajari dapt dijadikan sinyal beli atau jual.

Pelajari kapan harga akan berbalik. Indikator-indikator seperti Stochastic, RSI, William %R dapat memberitahukan kapan harga akan berbalik. Bagi trader-trader jangka pendek maka Candlesticks sangat ampuh untuk dipergunakan melalui pola-pola top reversal maupun pola bottom reversalnya.

Ingat bahwa beberapa indikator seperti MACD dan Stochastic disamping dapat menunjukan bahwa saham sedang dalam keadaan overbought atau oversold, dia juga dapat memberikan sinyal2 beli atau jual.

Ketahui kekuatan trend melalui indikator ADX.

Jangan lupa bahwa Volume adalah bahan bakar yang dapat menentukan harga akan lari atau berjalan santai.

Demikian tadi adalah artikel tentang Cara Trading Saham yang Benar. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Cara Trading Saham yang Benar ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida