google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham Langsung ke konten utama

Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham

Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham. Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham. Semoga melalui artikel ini, kita semua paham tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham dengan baik. 

Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham

Salah seorang pelaku trading saham yang dikenal dengan nickname Mbah Trader4C memberikan sedikit "wejangan" tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham. Berikut ini :

Semua Indikator yang ada, baik yang di chartnexus atau yang lain selain chartnexus, pada dasarnya semua baik, hanya masing masing indikator yang ada. fungsinya dan pola nya berbeda beda. Tetapi tujuan nya sama yaitu memberi sinyal beli dan sinyal jual atau sinyal uptrend dan sinyal downtrend atau fase bullish dan fase bearish.

Juga sering terjadi dalam menganalisa suatu saham, kadang kadang menggunakan indikator satu dengan indikator yang lain, ada yang tidak sejalan atau tidak searah.

Ada juga saham saham tertentu. belum tentu cocok menggunakan indikator yang sering dipakai. Makanya dalam menganalisa suatu saham dengan menggunakan beberapa indikator, diusahakan hapal dengan beberapa hal berikut: 

  1. Indikator yang cocok digunakan, 
  2. Pola trend masa lalu nya.
  3. Bakal arah yang akan terjadi.


Beberapa Indikator yang umum dipakai, yaitu :

  • Indikator untuk mengetahui tingkat amannya saham dan tingkat fluktuatifnya saham, mbah selalu pakai Moving Average.
  • Indikator untuk mengetahui fase bullish atau fase bearish, yaitu Ichimoku.... di sini juga ada sinyal BO.
  • Ada indikator untuk mengetahui pola Uptrend yang lemah/ kuat atau Dowtrend yang lemah/ kuat yaitu DMA dan DMI
  • Ada juga indikator untuk mengetahui fase bullish yang berkepanjangan atau fase bearish yang berkepanjangan (agak lama) atau juga sideways diatas atau sideways dibawah, yaitu ADX dan ROC
  • Ada indikator DASAR untuk mengetahui sinyal beli atau sinyal jual atau titik jenuh jual atau titik jenuh beli, yaitu MACD.
  • Ada indikator untuk mengetahui sinyal jual atau sinyal beli, ini pilih salah satu atau dikombinasi, yaitu = STC, FSTC, RSI, Williams, TRIX
  • Ada indikator untuk mengetahui arus dana, yaitu MFI
  • Ada indikator untuk mengetahui pasar lagi lesu atau pasar lagi bergairah, yaitu Bollinger Band
  • Ada juga Indikator untuk mengetahui persiapan untuk mantul/ terbang, dengan catatan ada beberapa indikator yang lain ikut mendukung memberi sinyal sinyal yang  positif, yaitu PSAR.
  • Ini juga sangat penting, untuk menperjelas dan memperkuat analisa beberapa indikator diatas, yaitu pemahaman tentang candle stick dan chart pattern.
  • Yang tidak kalah penting, yaitu selalu baca berita berita yang terbaru dan pergerakkan kurs dolar, harga harga oil, brent, cpo, coal dan harga  komoditi yang online dan update.


Itulah indikator indikator yang bisa diketahui dan bisa digunakan secara bersamaan atau tidak bersamaan, tergantung saham yang mau dianalisa.

Sekarang yang terakhir, yaitu analisa yang paling unik. Yaitu Analisa B/B. B/B = Broker atau Bandar.

Ini suatu analisa yang mengkombinasikan daya ingat (hapalan), ketelitian,  kecepatan dan intuisi (feeling) seseorang trader. Analisa B/B ini tidak bisa berdiri sendiri, harus dikombinasi dengan beberapa indikator yang telah disampaikan diatas. Analisa B/B bisa digunakan pada saat screening di malam hari atau sebelum jam trading.

ATAU

Yang paling tepat, digunakan pada saat trading berlangsung. Disaat inilah dibutuhkan ekstra perhatian, ketelitian, kehati-hatian, daya ingat yang tajam, intuisi dan keputusan yang tepat. Karena analisa B/B ini, harus membuka beberapa aplikasi dengan beberapa indikator secara bersamaan dan harus dilihat dan dianalisa secara bergantian.

Jadi analisa teknikal ini, memang dibutuhkan extra pemahaman, penghapalan, ketelitian dan intuisi seorang trading.

Berikut ini adalah contoh analisis teknikal saham sederhana menggunakan garis.

Demikian tadi adalah artikel tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Cara Melakukan Analisis Teknikal Saham ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...