google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham DILD | 27 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham DILD | 27 Agustus 2017

PT Intiland Development Tbk (DILD) membentuk usaha patungan melalui penandatanganan Share Holders Agreement(SHA). Perjanjian tersebut disepakati pada 23 Agustus 2017.

Perusahaan yang terlibat dalam perjanjian tersebut yakni antara DILD, PT Galang Gema Pradana (Galang), PT Raharja Mitra Familia (RMF) dan Reco Promenade Private Limited (Reco). Sebagai catatan, RMF merupakan anak perusahaan Intiland.

Pembentukan SHA tersebut untuk mengembangkan proyek Fifty Seven Promenade di Jalan Teluk Betung di Kebon Melati, Jakarta Pusat.

"Secara umum SHA ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, baik dari sisi keuangan, pengembangan proyek dan reputasi," terang Direktur DILD Ricky Holil dalam keterbukaan informasi BEI.

Nantinya, RMF akan menerbitkan saham baru dari portepel kepada Reco sebesar 85.020 saham atau sejumlah sekitar Rp 230 miliar. Sebesar Rp 85 miliar akan dihitung sebagai setoran modal dan sisanya akan dihitung sebagai agio saham.

Sehingga setelah penyetoran modal tersebut dilakukan oleh Reco, kepemilikan saham Intiland menjadi 36,63%, Galang 29,97% dan Reco sebesar 33,40%.

Reco akan menyetorkan modal senilai 33,4% dari kepemilikan sahamnya di RMF. Selambat-lambatnya 3 bulan sejak SHA ditandatangani. Yakni setelah seluruh kondisi prasyarat telah terpenuhi. Dalam hal ini, DILD dan Reco bukan merupakan pihak terafiliasi.

Reco Promenade Private Limited didirikan di Singapura berdasarkan hukum negara Republik Singapura pada 31 Mei 2017. Saham Reco seluruhnya dimiliki oleh RECOSIA Pte Ltd.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...