google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham BYAN | 30 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham BYAN | 30 Agustus 2017

Emiten Pertambangan batubara bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sukses mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD121,48 juta pada paruh pertama atau Semester I tahun ini.

Dalam laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan, Selasa (29/8/2017) menunjukkan pada paruh pertama tahun lalu, perseroan mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar USD(22,54) juta.

Kesuksesan Kinerja Perseroan pada Semester I tahun ini ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 90,85%.

Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar USD423,07 juta pada Semester I/2017, sedangkan pada Semester I/2016, pendapatan perseroan hanya USD221,67 juta. Peningkatan perdapatan tersebut disertai dengan naiknya beban pokok pendapatan sebesar 33,71% menjadi USD208,96 pada paruh pertama tahun ini.

Walaupun Beban Perseroan meningkat cukup tinggi, BYAN masih mencatatkan laba bruto sebesar USD214,11 juta pada Semester I 2017 atau meningkat sebesar 227,48% dari USD65,38 juta pda Semester I 2016.

Adapun, pada Juni, perseroan berencana mengerek produksi batu bara pada tahun ini menjadi 18 juta ton, dari realisasi produksi tahun lalu yang hanya 12 juta ton. Seiring dengan rencana tersebut perseroan akan mengembangkan infrastruktur pertambangan yang difokuskan di wlayah Tabang. Untuk itu, BYAN menyediakan dana antara USD50 juta hingga USD71 juta.

Sepanjang kuartal I 2017, perseroan telah memproduksi 4 juta ton batu bara. Jumlah tersebut naik 233,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan produksi 1,2 juta ton. Dari jumlah produksi sepanjang kuartal I 2017, perseroan menjual sebanyak 3,7 juta ton ke pasar India, Malaysia, Korea, Filipina, Jepang, China dan pasar domestik.

BRITAMA

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...

Rekomendasi Saham ERAA, PTBA, INCO dan ENRG oleh NH Korindo Sekuritas | 26 Oktober 2023

NH Korindo Sekuritas 26 Oktober 2023 IHSG KONSOLIDASI – SIDEWAYS / BEARISH Uji Resistance MA10 & MA20. POtensi konsolidasi berlanjut , balik ke Support level previous Low. Support : 6825-6800 / 6780-6745. Resistance : 6870-6890 / 6925-6950 / 7000-7050. ADVISE : WAIT & SEE ; Buy on Weakness Saham ERAA Break pattern channel – downtrend. Tembus Resistance MA10 & MA20. Advise Buy. Entry Level: 438-432 Average Up > 440-450 Target: 460 / 472 / 482 Stoploss: 418 Saham PTBA Uji Support dari level previous Low. RSI positive divergence. Uji Resistance MA10 & MA20. Advise Buy on Break. Entry Level: 2720-2730 Average Up >2780 Target: 2810-2850 / 3000. Stoploss: 2630 Saham INCO MA10 & MA20 sudah goldencross namun harga perlu mantap di atas kedua resistance tsb. Serta Uji Resistance MA50. Advise Speculative Buy. Entry Level: 5525 Average Up >5625. Target : 5800-5900 / 6000 / 6300 Stoploss: 5475. Saham ENRG Uji Support minor dari level previous Low. RSI positive divergen...