PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merangkul para pelaku UMKM yang tergabung dalam Balai Ekonomi Desa (Balkondes) untuk "Go Digital", selain memenuhi target 6 juta UMKM tersambung teknologi informasi juga mengembangkan potensi ekonomi nasional.
"Pelaku UMKM yang dibidik Bank BTN lewat Balkondes di Desa Karanganyar, adalah para pengrajin gerabah yang memang menjadi ciri khas desa tersebut," kata Direktur Utama BTN Maryono saat mendampingi Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjugi Balkondes BTN, di Desa Karanganyar, Magelang, Minggu.
Menurut Maryono, Balkondes BTN menjadi ruang bagi para pengrajin untuk tidak sekadar unjuk gigi, tapi juga mendapat edukasi untuk berkembang di era ekonomi digital saat ini.
Ia menjelaskan, setidaknya ada 80 pengrajin gerabah yang dibina di Balkondes Bank BTN, diberi pelatihan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung pemasaran produk mereka ke seluruh Indonesia bahkan seluruh dunia.
Pelatihan meliputi pembukaan akun e-dagang atau e-commerce, menciptakan nilai tambah pada produknya mengisi gerai online dengan foto produk yang layak jual, kemasan menarik, termasuk situs penjualan online atau e-commerce.
"Pelatihan ini diharapkan bisa mendorong pengrajin lebih aktif berjualan via online, sebab saat ini kontribusi transaksi e-commerce UMKM masih sangat rendah," kata Maryono.
Sebagai wujud nyata, Bank BTN melengkapi Balkondes dengan etalase online, sehingga UMKM bisa bertransaksi dengan kartu debit-kredit dan yang unik, Balkondes bisa memfasilitasi transaksi Quick Response Code (QR payment), aplikasi berbasis ponsel pintar maupun komputer yang memudahkan pembayaran tanpa mesin EDC.
"Jadi penjual memasukkan nilai transaksi kemudian pembeli tinggal memindai kode QR yang tampil di aplikasi milik penjual sehingga transaksi lebih cepat mudah dan aman," kata Maryono.
Selain lewat Balkondes, untuk mengajak UMKM "Go Digital", Bank BTN bersama dengan BUMN lain telah membangun Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang tersebar di seluruh nusantara untuk mengasah kemampuan mereka memasarkan produknya lewat e-commerce.
"Kami gencar meningkatkan kerja sama baik business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C) untuk meningkatkan pendapatan non bunga dari transaksi digital bisa naik 86 persen dibandingkan tahun lalu menjadi sebesar Rp153,9 miliar pada tahun ini," katanya.(end)
IQPLUS
Komentar
Posting Komentar