google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham ASII | 9 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham ASII | 9 Agustus 2017

JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) masih menunjukkan performa baik di lini otomotif. Laba bersih dari lini bisnis ini meningkat jadi 9% dibanding periode sama tahun lalu.

Laba segmen bisnis otomotif ASII naik 8,69% menjadi Rp 4,2 triliun dari sebelumnya Rp 3,86 triliun. Pangsa pasar mobil dan motor pun turut tergenjot.

Pendapatan lini otomatif Astra didapat dari penjualan mibil, sepeda motor, dan bisnis komponen grup. Diurai satu per satu, penjualan mobil ASII di semester I 2017 meningkat 9% di banding periode sama tahun sebelumnya, menjadi 298.000 unit. Pangsa pasar mobil ASII pun naik dari 51% jadi 56%. Penjualan sepeda motor ASII justru turun 7% menjadi 2 juta unit di semester I 2017. Pangsa pasar sepeda motor ASII naik tipis dari 73% menjadi 74%.

Peningkatan laba juga diperoleh dari bisnis komponen. Dibandingkan semester I 2016, laba bersih dari PT Astra Otoparts Tbk meningkat 30% menjadi Rp 198 miliar. 

Kontribusi tersebut membuat laba bersih ASII dari lini otomotif meningkat 9% dari Rp 3,86 triliun di semester I 2016 menjadi Rp 4,2 triliun di periode yang sama tahun ini. "Roda dua turun karena ada keterlambatan panen di Jawa. Kami berharap pangsa pasar Astra Honda Motor tetap bisa dipertahankan di 74%-75% semester II nanti," tutur Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, pada acara Public Expose Marathon, Rabu (9/8).

ASII memiliki pabrik yang menunjang lini otomotif dengan kapasitas mencapai 2 juta unit. Prijono mengatakan, utilisasi dari tiga produk unggulan ASII cukup tinggi. Ia menyebut utilisasi Daihatsu mencapai 95% dari kapasitas 530.000, utilisasi Toyota mencapai 80%, dan Honda berkisar 75%-80%.

"Kami masih punya kapasitas pabrik Daihatsu itu 530.000, 200.000 itu ada di Karawang, sisanya sekitar 320.000-330.000 itu di Sunter," lanjut Prijono. Hingga akhir tahun nanti, Prijono memprediksi bahwa penjualan dari sektor ini tak akan beda jauh dari semester satu tahun ini

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...