google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham WSBP | 7 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham WSBP | 7 Agustus 2017

Kinerja WSBP diyakini masih bagus, walaupun saham ini masih terus bergerak turun.

Meningkatnya kinerja WSBP, seiring banyaknya proyek2 yang didapatkan dari pemerintah.

Disisi lain, sejak tahun 2014 laba bersih terus meningkat, ini dibuktikan dari EPS yang terus naik sejak 2014 hingga 2016 (lihat gambar dibawah ini).

Pada tahun 2016, pendapatan tumbuh 78% dan laba bersih tumbuh 90% dibandingkan tahun 2015 lalu.

Sedangkan pada tahun 2017 ini, ditargetkan pendapatan dapat tumbuh 63% dan laba bersih meningkat 85%.

Masih maraknya proyek-proyek besar pemerintah tahun ini, diyakini EPS perusahaan tahun 2017 juga akan lebih tinggi dari 2016.

Lalu apa sebabnya saham ini terus bergerak turun?

Alasan utama penurunan dari sektor konstruksi BUMN adalah bahwa Investor khawatir pemerintah tidak memiliki dana untuk membayar kontrak – kontrak kepada kontraktor.

Dengan demikian, meskipun emiten konstruksi memiliki kontrak dalam pengerjaan (Order Book) yang besar, namun pada saat kontrak tersebut selesai, pembayaran Cash tidak dapat dilakukan sehingga tercatatlah pendapatan proyek tersebut sebagai Piutang.

Jadi masalah utama yang dikhawatirkan oleh investor pada WSBP ada di cash flow (perputaran kas) perusahaan.

Namun perlu diingat, bahwa sejak 3 kuartal terakhir, cash flow  WSBP terus menunjukan perbaikan.

Pada laporan keuangan akhir tahun FY 2016, tercatat cash flow WSBP minus -3,03 Triliun.

Lalu pada laporan keuangan selanjutnya kuartal pertama 2017, tercatat cash flow mengalami perbaikan menjadi minus -1,12 Triliun.

Dan di laporan keuangan terbaru kuartal kedua 2017, tercatat cash flow mulai positif.

Selain itu dalam RUPS pada tanggal 26 Juli 2017 lalu, pemegang saham telah menyetujui pembelian kembali saham perseroan dengan menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk melakukan buyback saham sebanyak-banyak 7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 1,84 miliar saham.

Alasan buyback adalah karena harga saham perusahaan saat ini sudah berada di bawah harga IPO dan tidak mencerminkan kondisi fundamental serta prospek perusahaan.

Sebelumnya, pada tanggal 15 Juli 2017 direktur utama WSKT juga menambah kepemilikan sahamnya di saham WSBP (lihat lampiran dibawah ini).

Ingat ketika orang dalam perusahaan tergila-gila untuk terus membeli saham perusahaannya, maka dapat dipastikan bahwa sedikitnya perusahaan ini tidak akan bangkrut dalam 6 bulan kedepan.

Dan tidak ada tips yang lebih baik dari keberhasilan satu saham daripada orang2 di perusahaan tersebut menyimpan uang mereka didalamnya.

Dengan membaiknya cash flow perusahaan & agenda emiten untuk buyback serta direksi yang terus menambah kepemilikannya di saham ini, maka saham WSBP menarik untuk mulai dicermati.

Rekomendasi bagi investor: Dapat mulai melakukan akumulasi bertahap, terutama jika terjadi pelemahan pada saham ini.

Sementara dari analisa teknikal, WSBP masih bergerak turun dalam downtrend channelnya. Setelah rebound dari supportnya di 416, WSBP mengalami konsolidasi. Saat ini WSBP bersiap untuk melanjutkan kenaikannya.

Jika mampu melewati resisten 494, maka WSBP berpotensi menuju target terdekat di 510.

Nantinya jika WSBP mampu menerombol keatas resisten 510, maka WSBP berpotensi mengakhiri trend penurunannya dan berpeluang menguat menuju target berikutnya di kisaran level 530 hingga 560.

Indikator teknikal MACD yang bergerak naik dan mencoba cross up keatas centreline mengindikasikan bahwa saham ini sedang bergerak positif.

Rekomendasi bagi trader: Buy. Batasi resiko dengan memasang stoploss level jika gagal bertahan di 464.

by StepTrader

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...