Para analis memprediksi, saham sektor pertambangan bakal mencatatkan kinerja positif pada semester II tahun ini. Tren kenaikan harga komoditas di sektor pertambangan menjadi salah satu sentimen yang bakal mengangkat kinerja emiten sektor ini.
Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital mengatakan, harga komoditas yang naik pada semester satu 2017 turut mengerek kinerja emiten pertambangan. Dia memprediksi, capaian tersebut masih akan berlanjut pada semester dua 2017 ini. “Pasar bisa mengekspektasikan kinerja semester dua dari semester satu,” kata Alfred kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Adapun, Raphon Prima, Analis NH Korindo Sekuritas menyebut, salah satu saham pilihan di sektor pertambangan yang menarik dikoleksi pada semester ini adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Dia menilai, selain memiliki konsensi tambang batubara, ADRO juga memiliki anak perusahaan di bidang mining service dan coal barging. "Kondisi ini memungkinkan ADROmempertahankan margin di posisi yang cukup tinggi, meskipun ada risiko kenaikan biaya di industri batubara," ungkapnya.
Dari sisi produksi, kata Raphon, ADRO juga mencatatkan peningkatan produksi pada kuartal dua 2017 menjadi 13,27 ton dibandingkan kuartal I/2017 yang ada di level 11,86 juta ton. Dampak dari akuisisi Metcoal di akhir 2016 pun menurutnya bakal mulai terasa signifikan pada semester dua ini. "Bukan hanya dari sisi produksi, tetapi juga pada sisi kenaikan average selling price (ASP)," imbuhnya.
Dia memproyeksi, pendapatan ADRO sampai akhir tahun akan mencapai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 34,9% (yoy). Sementara laba bersih bisa mencapai US$ 335 juta atau tumbuh 119,5% (yoy). Raphon merekomendasikan beli saham ADRO dengan target Rp 2.010 per saham.
Sementara itu Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama bilang, kendati produksi stagnan, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berpotensi meningkatkan laba bersih menjadi Rp 3 triliun lantaran harga batu bara yang naik. Dengan begitu, dia merekomendasikan beli saham PTBA dengan target Rp 14.700 per saham.
Meski emiten pertambangan menjadi salah satu sektor yang prospektif pada semester ini, Raphon bilang, kenaikan harga batubara yang mulai terhenti atau bahkan terkoreksi perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar. Pasalnya, ada ekspektasi melambatnya perdagangan China.
ref. kontan.co.id
Komentar
Posting Komentar