PT Mitra Komunikasi Nusantara (MKNT) memasang target pendapatan dan laba bersih yang cukup besar tahun ini. Emiten ini memang baru saja melakukan akuisisi tiga anak usaha yang bergerak dibidang bisnis sama.
Tak heran bila tambahan tiga anak usaha tersebut membuat kinerja konsolidasi bisnis MKNT menanjak. Tak tanggung-tanggung emiten ini mematok target kenaikan 2.000% pada tahun ini. Padahal sebelumnya perusahaan ini mematok pertumbuhan 10%.
Reza Priyambada analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, terlepas dari adanya pihak yang melakukan transaksi besar dengan frekuensi tinggi atau adanya transaksi semu, kami mengasumsikan pergerakan harga saham tersebut dikarenakan adanya imbas rilis kinerja perseroan yang naik signifikan.
Reza dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Rabu (23/8) bilang, harga saham MKNT di bulan Juli 2017 masih dikisaran 400-500, lalu naik signifikan hingga saat ini bertengger di level 1.440. Dengan demikian, harga saham MKNT telah naik 188% sejak akhir Juli hingga penutupan Selasa (23/8).
MKNT juga mencatatkan lonjakan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan kuartal 2-2017 yang siginifikan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Yakni dengan pertumbuhan pendapatan 452,93% dan laba bersih tumbuh 325,3%.
Reza menilai, besarnya potensi penyerapan produk telekomunikasi terutama permintaan akan kartu perdana dan voucher isi ulang seiring meningkatnya penggunaan layanan data untuk aktivitas media sosial di masyarakat.
Sehingga ini memberikan peluang bagi MKNT yang memperoleh pendapatan terbesarnya dari penjualan kartu perdana dan voucher isi ulang dengan kontribusi 94,5% dari total pendapatan yang diperoleh.
MKNT juga melihat potensi besar di daerah yang minim infrastruktur telekomunikasi. Sehingga secara agresif menggenjot bisnis penjualan pulsa baik fisik maupun elektronik dan gadget secara masif guna meraup keuntungan.
"Hal ini dilakukannya bersama PT Kioson Komersial Indonesia (Kioson) untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pulsa dan gadget. Kioson saat ini memiliki jaringan yang cukup luas mencapai 18.000 ritel outlet," lanjut Reza.
MKNT tahun ini menargetkan omzet penjualan prepaid voucher dan sim card Telkomsel mencapai Rp 6,34 triliun atau naik hingga 2.241% jika dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,85 triliun. "Alhasil, laba bersih perusahaan ini pada tahun ini juga diperkirakan meningkat menjadi Rp 55,82 miliar dari tahun sebelumnya Rp 23,14 miliar," ujarnya.
Saat ini, MKNT diperdagangkan di kisaran 1390-1490 menyentuh area upper bollinger band. Saham ini pernah disuspensi pada 18 Agustus dan dibuka kembali pada 21 Agustus. Reza menyarankan adanya antisipasi akan adanya aksi jual maka trading sell jika gagal bertahan di atas 1.400 dengan support 1.360-1.390 dan resisten 1.480-1.510.
ref. kontan
Komentar
Posting Komentar