DOID merupakan perusahaan penghasil batubara. Baru-baru ini, melalui anak usahanya PT Buma Makmur (BUMA), mendapatkan kontrak jasa pertambangan dari anak usaha Petro Energy yakni PT Pada Idi.
BUMA diharapkan mulai berproduksi pada lokasi tambang Pada Idi yang terletak di Kabupaten Barito Utama, Kalimantan Tengah, pada kuartal IV 2017. Kontrak jangka panjang ini diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih dari 200 juta bcm.
Selain itu untuk volume pengelupasan lapisan tanah dan lebih dari 15 juta ton batubara, senilai lebih dari Rp5 triliun atau setara dengan USD385 juta, sepanjang jangka waktu kontrak.
Kontrak ini merupakan peluang bagi perseroan dan BUMA untuk membangun hubungan jangka panjang yang soliddengan pemain batubara baru yang memiliki aset batubara berkualitas baik dan diminati pasar. Perseroan melihat adanya peluang jangka panjang melalui hubungan strategis dengan Petro Energy.
Sejauh ini kita sudah melihat sama-sama bahwa DOID semakin berprospek. Sekarang kita intip kondisinya dengan analisa teknikal.
DOID, jelas masih dalam uptrend. Target kami masih Rp1.000,- per lembar. Dimana mayoritas analis memprediksi harga DOID akan menuju Rp1.500,- s/d Rp1.700,- per lembar. Fantastis!
Dari grafik DOID kami menemukan adanya support yang akan dicapai dahulu sebelum melanjutkan kenaikan yaitu di harga Rp900,- per lembar.
Jika support ini kemudian dipertahankan, maka DOID akan berlanjut naik sampai dengan resistance pertama yang juga menjadi target kami yaitu di Rp1.000,- per lembar. Setibanya di resistance tersebut, kami baru akan me-review kembali, apakah dalam waktu dekat DOID akan berlanjut di atas Rp1.000,- atau koreksi dulu, either wayDOID masih uptrend.
by William Hartanto
Komentar
Posting Komentar