google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ADHI | 7 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ADHI | 7 Agustus 2017

JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (Persero) mencatatkan pendapatan senilai Rp 2,9 triliun pada kuartal kedua 2017. Analis memprediksi, emiten berkode saham ADHI ini akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan sekitar 18% pada 2017 atau setara dengan pertumbuhan pada 2016.

Raphon Prima, Analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Jumat (4/8), menyebutkan jika dibandingkan dengan tren pendapatan sejak kuartal III/2016 yang di atas Rp 2 triliun, pendapatan pada kuartal II/2017 tersebut tidak terlalu menggembirakan.

Menurut Raphon, keberlanjutan pertumbuhan pendapatan ADHI bakal mendapati tantangan setelah realisasi kontrak baru yang didapat pada kuartal II/2017. "ADHI hanya mampu mendapat kontrak baru di luar proyek LRT sebesar Rp 2 triliun, yang terendah dalam dua tahun terakhir," imbuhnya.

Meski ADHI juga berhasil meningkatkan grossmargin, EBIT, dan net margin pada kuartal II/2017, ekspektasi kenaikan interest cost akibat adanya kenaikan posisi utang, bakal menjadi tantangan bagi emiten ke depan. Pasalnya, posisi utang ADHI pada kuartal II/2017 melonjak jadi Rp 7,4 triliun dari sebelumnya Rp 3,9 triliun pada kuartal I/2017.

"Dengan kondisi demikian, diperkirakan bahwa net margin pada 2017 dan 2018 akan cenderung stabil di sekitar 2,7%," ujar Raphon. Dia menilai, posisi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan periode 2014-2015 yang ada di sekitar 4,0%.

Raphon merekomendasikan hold saham ADHI dengan target Rp 2.470 per saham. Target harga tersebut mencerminkan Price to Earning Ratio(PER) sepanjang 2017 sebesar 25,4 kali. "Valuasi yang tidak murah menjadi salah satu risiko yang perlu diperhatikan investor," ungkap Raphon.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...