google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Agustus 2017

Market Review 2 Agustus 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup menguat 19 poin (+0.32%) ke level 5,824.249 pada perdagangan hari ini. Mayoritas sektor menguat dipimpin oleh sektor basic industry (+2.11%). Hanya sektor miscellaneous industry (-0.38%) dan finance (-0.04%) yang ditutup melemah hingga akhir perdagangan. Tercatat 148 saham menguat dan 198 saham melemah hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp210 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar flat terhadap Rupiah, sehingga Rupiah tetap berada di level Rp13,324 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan hari ini.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham MLPT yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- SMGR: Harga saham SMGR ditutup menguat Rp775 (+7.80%) ke level Rp10.700 hari ini. Pertumbuhan pendapatan SMGR di tahun 2017 kemungkinan dapat kembali melampaui INTP, rival terbesarnya, didukung oleh peningkatan volume dan penjualan segmen non-semen. Volume penjualan semen melonjak 5.0% pada 1H17 dikarenakan pemangkasan harga sebesar 8.5% dan ekspor yang lebih tinggi. Dalam jangka panjang, pertumbuhan akan didorong oleh perubahan target penjualan perseroan menjadi infrastruktur dari properti.

- KLBF: KLBF membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp1,21 triliun per semester I/2017 atau naik 6,1% dibandingkan dengan Rp1,14 triliun per semester I/2016. Penjualan neto tercatat Rp10,06 triliun per 30 Juni 2017 atau naik 5,34% dibandingkan dengan Rp9,55 triliun per 30 Juni 2016. Harga saham KLBF ditutup menguat Rp40 (+2.36%) ke level Rp1.730 pada perdagangan hari ini.

- MKNT: Menguat untuk hari ketiga, harga saham MKNT ditutup menguat Rp45 (+8.41%) ke level Rp580 di akhir perdagangan. MKNT mencatatkan pertumbuhan laba mencapai 393,39% menjadi Rp23,14 miliar pada semester I 2017 dibanding laba Rp4,69 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan penjualan meningkat tajam dari yang sebelumnya hanya Rp516,72 miliar menjadi Rp2,86 triliun atau meningkat sebesar 452,94%.

Decline Stocks:

- UNSP: Harga saham UNSP ditutup melemah Rp4 (-2.08%) ke level Rp188 hari ini. Selama semester I-2017, UNSP mencatat pendapatan Rp 743,14 miliar, turun 3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 770,53 miliar. Penurunan harga crude palm oil (CPO) menjadi pemicu penurunan pendapatan tersebut. UNSP terpaksa menanggung rugi bersih Rp 482,65 miliar, membengkak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 137,02 miliar.

- AISA: Mabes Polri menetapkan Direktur PT Indo Beras Unggul (IBU), anak usaha AISA, sebagai tersangka. Kendati begitu pihaknya belum bisa membeberkan secara rinci terkait penetapan tersangka tersebut. Melemah dua hari berturut-turut, harga saham AISA ditutup melemah Rp55 (-4.26%) ke level Rp1.235 hari ini.

- LPPF: LPPF memperpanjang pelemahan perdagangan kemarin dengan kembali ditutup melemah Rp900 (-7.86%) ke level Rp10.550 pada perdagangan hari ini. Credit Suisse melakukan downgrade terhadap saham LPPF di tengah estimasi same-store sales tahun ini yang turun menjadi flat dari 5%.  Manajemen menyatakan kondisi lemahnya makro ekonomi selama Ramadhan menjadi alasan pelemahan kinerja.

- SKBM: Harga saham SKBM kembali ditutup melemah sebesar Rp20 (-3.92%) ke level Rp490 pada perdagangan hari ini. SKBM meraih penjualan neto sebesar Rp927,16 miliar hingga periode 30 Juni 2017 naik dari penjualan neto Rp704,18 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Namun, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp45,60 juta usai meraih laba Rp12,91 miliar di periode hingga Juni tahun sebelumnya.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...