google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Global | 14 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Global | 14 Agustus 2017

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Global Market
(Aug 14, 2017)
Investment Information Team

US

Saham-saham AS ditutup menguat pada hari Jumat dikarenakan Wall Street bangkit kembali dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, namun pasar masih mencatat kerugian mingguan karena ketidakpastian geopolitik.

Tekanan pada pasar AS disebabkan oleh memuncaknya ketegangan antara AS dan Korea Utara  dengan Presiden Donald Trump yang menyatakan bahwa ancaman awalnya untuk melepaskan "api dan kemarahan" di Korea Utara "mungkin tidak cukup sulit."

Untuk pekan tersebut, Dow turun 1,1%, penurunan satu minggu terbesar sejak November. S&P turun 1,4%, minggu terburuk sejak Maret, sementara Nasdaq membukukan kerugian mingguan sebesar 1,5%, yang terburuk sejak Juni.

Dalam data ekonomi terbaru, indeks harga konsumen naik 0,1% pada bulan Juli, menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang apakah inflasi pada akhirnya akan naik untuk mencapai target tingkat tahunan Federal Reserve sebesar 2%.

 
Europe

Saham-saham Eropa sold off pada hari Jumat, mencatakan pekan terburuknya dalam sembilan bulan, disebabkan oleh perang kata-kata antara AS dan Korea Utara sehingga mendorong investor untuk mundur dari aset yang dianggap berisiko.

Stoxx Europe 600, ditutup turun 1% menjadi 372,14, penutupan terlemah sejak 28 Februari. Tidak ada sektor yang ditutup menguat. Untuk pekan ini, indeks turun 2,7%, pekan terburuk sejak awal November 2016, tepat sebelum pemilihan presiden AS diadakan.

Ekuitas Eropa memperpanjang kerugian pada hari Jumat setelah Presiden AS, Donald Trump, pada hari Kamis memperingatkan bahwa ancamannya pada hari Selasa untuk melepaskan "api dan kemarahan" di Korea Utara "mungkin tidak cukup sulit." Komentar Trump datang saat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membuat sebuah pernyataan eksplisit. Ancaman untuk menyerang sebuah pangkalan militer AS di Guam.

Badan Energi Internasional mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa produksi minyak global meningkat pada bulan Juli, namun juga merevisi perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2017.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...