Prospek Utang dan Equitas BUMI setelah Right Issue | 21 Juli 2017
Bareksa.com – Masa periode perdagangan Rights PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah selesai. Mengutip prospektus perusahaan, masa perdagangan diketahui pada periode 14 – 20 Juli 2017.
Menurut pantauan Bareksa untuk HMETD seri A dengan kode perdagangan BUMI-R hanya ditransaksikan senilai Rp 36 Juta sepanjang periode perdagangan, sedangkan untuk HMETD seri B dengan kode perdagangan BUMI-R2 ditransaksikan hingga Rp 1,2 miliar. Karena sifatnya ditransaksikan di pasar tunai, maka perdagangan HMETD BUMI telah selesai hingga sesi I hari ini, Kamis, 20 Juli 2017.
Dengan harga HMETD Rp 1 di kedua seri HMETD, praktis jumlah hak yang di eksekusi hanya sekitar 360 ribu lembar HMETD seri A dan 12 juta lembar HMETD seri B. PT Samuel International sebagai Pembeli Siaga dalam prospektus menyatakan akan mengeksekusi maksimal hingga 28,46 miliar lembar sedangkan PT Danatama Kapital Investama sebagai Pembeli Siaga sebesar-besarnya mencapai 284,3 juta lembar dengan komitmen penuh (full commitment).
Apabila pemegang saham lama tidak mengeksekusi haknya maka akan terdilusi (terpecah kepemilikannya secara persentase) hingga 50,84 persen seperti yang terjadi pada Long Haul dan PT Damar Reka Energi.
Lalu, perseroan diperkirakan akan memperoleh dana segar senilai US$ 2,6 miliar yang terdiri atas rights issue senilai US$ 2 miliar dan konversi obligasi senilai US$ 592 juta yang nantinya diakui sebagai modal atau ekuitas mengacu pada prospektus perusahaan.
Menurut Analisis Bareksa, dengan selesainya aksi korporasi serta sisa jumlah saham yang tidak dieksekusi oleh para pemegang saham lama membuat pihak standby buyer dalam hal ini PT Samuel International dan PT Danatama Kapital Investama wajib untuk menyerap saham tersebut sebanyak-banyaknya sesuai dengan jumlah saham yang telah ditentukan dalam prospektus perusahaan.
Kami memperkirakan, dengan selesainya aksi korporasi tersebut setidaknya membuat sisi utang maupun ekuitas membaik dari tahun sebelumnya setelah selama bertahun-tahun perusahaan membukukan ekuitas yang minus.
Komentar
Posting Komentar