Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni memaparkan kontrak baru tersebut berasal dari berbagai sektor. Kontrak paling besar berasal dari proyek jembatan, jalan dan jalan tol.
“Bridges, road and toll road Rp7,9 triliun,” katanya ketika dihubungi, Senin (10/7) malam.
Selain itu, kontrak emiten berkode saham WIKA tersebut berasal dari proyek bangunan senilai Rp3,71 triliun, pembangkit listrik Rp2,27 triliun, pabrik industrial Rp2,63 triliun, properti dan realti Rp603,88 miliar, konstruksi dan manufaktur Rp569,22 miliar, industri pracetak Rp1,82 triliun dan bitumen Rp4,44 miliar.
Sebagai gambaran, berdasarkan penjelasan sebelumnya, perseroan memproyeksikan dapat memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp102,937 triliun yang terdiri dari kontrak baru Rp43,44 triliun dan kontrak bawaan (carry over) Rp59,69 triliun pada 2017.
Komentar
Posting Komentar