google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham | Sektor Tambang dan Properti | 24 Juli 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham | Sektor Tambang dan Properti | 24 Juli 2017

JAKARTA. Sepanjang tahun ini, indeks LQ45 sudah tumbuh 8,84% year-to-date (ytd). Angka ini mengekor pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 8,85% (ytd).

Tapi, sejumlah saham di sektor pertambangan dan properti yang menjadi anggota LQ45 cenderung menyusut. Bahkan, saham di dua sektor itu mendominasi daftar saham dengan performa terburuk sepanjang tahun ini.

Dari 10 saham LQ45 yang berkinerja terburuk, saham PT PP Properti Tbk (PPRO) menduduki posisi pertama. Saham ini mencatatkan return negatif 36,43%. Saham PPRO, Jumat (21/7) lalu ditutup di Rp 216 per saham.

Dari pertambangan, ada PT Elnusa Tbk (ELSA), yang sudah longsor 33,33% (ytd) ke posisi Rp 280 per saham (lihat tabel). Wajar jika dua sektor itu mencetak kinerja buruk. Harga komoditas global kembali masuk fase penurunan setelah sempat naik di awal tahun. "Selama semester I permintaan properti juga masih lambat," ujar analis OSO Sekuritas Riska Afriani pada KONTAN, Jumat (21/7) lalu.

Hal ini ikut dipicu melemahnya daya beli. Kondisi ini tercermin dari marketing sales beberapa pemain properti selama enam bulan pertama tahun ini. Rata-rata marketing sales cuma sekitar 37% dari target 2017.

Bahkan, dari lima pengembang yang telah mengumumkan pencapaiannya, sebagian besar mencetak penurunan marketing sales dibanding paruh pertama 2016. Hanya satu emiten yang mencatatkan pertumbuhan marketing sales, yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) sebesar 5% menjadi Rp 1,2 triliun.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebut, kinerja saham dipengaruhi fundamental emiten serta sentimen makro. Contoh, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 22,34% (ytd) karena sentimen global. Fundamental emiten ini sejatinya apik. Bahkan, prospek ke depannya masih cerah.

Analis Indo Premier Sekuritas Frederick Daniel, menilai harga nikel dalam jangka panjang akan bertahan di US$ 11.000 per ton. Ia memasang buy INCO dengan target Rp 2.800 per saham.

Nafan menambahkan, saham-saham yang masuk indeks LQ45 masih menarik. Kinerjanya secara umum terbilang kuat. Likuiditas sahamnya juga oke. Dia merekomendasikan buy ANTM dengan target Rp 850 per saham.

Kontan

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d