Market comment by Taye Shim (taye.shim@miraeasset.com)
Seperti yang diperkirakan, FOMC meeting merupakan acara non-event. Sepertinya inflasi masih berada di bawah target Fed, namun guided portfolio reduction mungkin akan datang "relatif segera". Our take adalah balance sheet reduction bisa terjadi sebelum akhir tahun. Bank cenderung menjadi key beneficiaries. Rekomendasi utama kami di sektor perbankan adalah BBCA (T.Buy / TP IDR20.300) dan BMRI (T.Buy / TP IDR15.540).
Market Indicator
JCI: 5,800.21 (-0.22%)
EIDO: 26.95 (+0.15%)
DJIA: 21,711.01 (+0.45%)
FTSE100: 7,452.32 (+0.24%)
USD/IDR: 13,338 (+0.08%)
10yr GB yield: 6.95% (+1bps)
Oil Price: 48.75 (+1.80%)
Foreign net purchase: -IDR115.3bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: BBCA, BBRI, TLKM, UNVR, KLBF
TOP SELL: ASII, SCMA, PGAS, BBTN, WSBP
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
BBCA, BMRI, BBRI, ASII, SRIL
Technical Insight by Tasrul (tasrul@miraeasset.co.id)
*IHSG: Daily, 5,800.21 (-0.2%), limited upside , trading range hari ini 5,780 – 5,821. IHSG hari ini diperkirakan hari ini masih cenderung nai namun terbatas. Hal ini mengingat indikator MFI optimized masih bergerak positif namun W%R optimized dan RSI optimized relative turun. Sementara itu pada pergerakkan weekly secara umum masih bergerak naik.
*AGRO: Weekly, 620(-13.9%), buy on weakness , trading range 600 – 720. Indikator MFI optimized,W%R optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline. Pada pergerakkan weekly terlihat harga dalam minggu ini telah terkoreksi sekitar -13.9%, koreksi normal di level -6.93%. Sementara itu pada pergerakkan daily harga masih terkoreksi sekitar -0.8% normalnya hanya sekitar -0.307%. Dengan demikian potensi koreksi masih terlihat dalam pola terbatas
*JPFA: Weekly, 1,190 (-14.1%), buy on weakness, trading range 1,100 – 1,320. Indikator MFI optimized, W%R optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline . Jika dilihat lebih lanjut koreksi normal pada pergerakkan daily sekitar -2.05%, saat ini di level -0.8 % namun selama tiga hari terakhir harga sudah turun -14.6 % . Sementara itu pada pergerakkan weekly koreksi normal sekitar -4.85 %, saat ini sekitar -14.1 %. Dengan demikian potensi koreksi mulai terbatas.
*ASII: Weekly, 8,100 (-1.2%), buy on weakness, trading range 7,850 – 8,400. Koreksi indikator MFI optimized, indikator W%R dan indikator RSI optimized saat ini mulai tertahan dan sudah berada sekitar support trendline. Jika dilihat lebih lanjut koreksi normal pada pergerakkan daily sekitar -1.08%, saat ini di level 0.0 %, namun sehari sebelum di level -1.5 %.Sementara itu pada pergerakkan weekly koreksi normal sekitar -3.08 %, saat ini di -1.2 % namun minggu ini sudah memasuki minggu ke empat dengan total koreksi lebih kurang -9.5%.Dengan demikan koreksi juga mulai terbatas.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Investment Information Team (utfi.humaya@miraeasset.co.id)
*Persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel pekan lalu: EIA
*Penjualan rumah baru sebesar 610.000 pada bulan Juni, menurut Departemen Perdagangan
*GDP Q2 awal Inggris tumbuh 1,7% yoy, sejalan dengan ekspektasi
*WSBP +4,4%. Waskita Beton Precast menyiapkan dana Rp1 triliun untuk buyback saham maksimal 7% dari modal ditempatkan dan disetor.
*BIPI +9,7%, memimpin penguatan pada saham-saham energi seiring dengan rally minyak setelah data menunjukkan persediaan AS turun.
*AUTO +1,2%. Laba bersih Astra Otoparts naik sekitar 30% yoy pada 1H17 menjadi Rp198,3 miliar atau Rp41 per saham.
*KICI +11,2%. Pada 1H17, Laba bersih Kedaung Indah melonjak tajam menjadi Rp6,59 miliar, dari Rp722,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan bersih naik 21,6% yoy.
*ASBI -6,2%. Asuransi Bintang mencatatkan penurunan tajam pada laba bersih per 30 Juni 2017, sebesar 79,3% yoy menjadi Rp2,09 miliar.
*ENRG -25% setelah diperdagangkan kembali pasca suspensi dan di hari pertamanya diperdagangkan di level baru setelah reverse stock. Rugi bersih perusahaan melebar menjadi $346,2 juta pada 2016 dari $218,6 juta pada tahun sebelumnya.
Daily write up
Retail: cannibalized by online shopping by Christine Natasya (natasya@miraeasset.co.id)
- Saat ini, proporsi belanja online di Indonesia terhadap total retail sales masih sangat kecil. Namun saat ini, kami yakin situs belanja online konvensional telah menjadi peluang baru retailer yang tidak dapat dilewatkan. Pemerintah menetapkan target gross merchandizing value sebesar USD130bn pada 2020, yang akan menempatkannya di posisi ke 3 setelah China dan India di negara Southeast Asia.
- Peritel Indonesia didominasi pemain ritel kecil, yang juga memanfaatkan momen untuk berjualan karena permintaan e-commerce yang berkembang. Dengan demikian, toko retail bersaing tidak hanya dengan peers tetapi juga dengan sejumlah besar pemain online baru.
- Menurut pandangan kami, keterbukaan pasar e-commerce terhadap pesaing manapun pada akhirnya mengganggu pemain ritel besar.
- Selain itu, walaupun sebagian besar pemain retailer kelas atas telah menciptakan platform e-commerce mereka sendiri, pemain yang jauh lebih besar lagi seperti Lazada, Shopee, dan Tokopedia akan tetap menang, dikarenakan situs belanja tersebut adalah yang paling difavoritkan dan memiliki investasi dalam jumlah besar. Kami mendowngrade sektor ritel ke Netral (dari overweight).
Flash Focus
WIKA may be able to reduce stake in KCIC by Franky Rivan (franky@miraeasset.co.id)
(July 26, 2017)
- After the market close on July 25th, President Joko Widodo stated that ministries should re-evaluate Pilar Sinergi BUMN Indonesia’s (PSBI) stake in Kereta Cepat Indonesia China (KCIC; project owner of Jakarta-Bandung high-speed railway project).
- The president stated that PSBI’s stake should drop as low as 10% from current 60% to minimalize project risks, while the remaining 90% to be taken by the Chinese side (China Railway; more: https://goo.gl/6KC9o9).
- At the moment, WIKA owns the largest stake in PSBI (38% stake worth c.IDR1.9tr). Assuming PSBI’s divestment in KCIC is reduced to 10%, our back-of-the-napkin calculation concludes that WIKA could save c.IDR3tr from the required capital investment in PSBI.
- Furthermore, we also would like to highlight that lower stake in PSBI would mean lower project risk to WIKA, as it would only focus on the construction side. We will monitor this issue closely and make adjustments accordingly. We believe any significant step by the government to divest its stake in KCIC would place positive implications to WIKA. Currently we have a Buy recommendation on WIKA with TP of IDR3,200.
(see: https://goo.gl/CSzniK)
<Market Headlines>
Gejala anomali ekonomi Indonesia (Kontan)
Indikator ekonomi makro bagus tapi industri riil dan daya beli lesu.
Pelindo II incar dana IPO minimal IDR7tr (Kontan)
Dalam dua tahun hingga tahun 2018, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengincar dana segar dari IPO sekitar IDR7tr. Dana itu adalah target minimal dari total perolehan dana IPO tiga anak perusahaan, yakni PT Jasa Armada Indonesia, PT Indonesia Kendaraan Terminal dan PT Pelabuhan Tanjung Priok.
Waskita Precast mendapat persetujuan untuk program buyback (Investor Daily)
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk membeli program buyback sebanyak 1,84 miliar saham. WSBP telah menyiapkan dana segar sebesar IDR1 triliun untuk membeli kembali sahamnya di pasar.
Samindo akan menawar proyek pembangkit listrik hingga USD400 juta (Investor Daily)
PT Samindo Resources Tbk (MYOH) mencari proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 300 MW. Proyek pembangkit listrik 300 MW tersebut memiliki total investasi USD400 juta.
WSBP pastikan buyback tak ganggu ekspansi (Bisnis Indonesia)
Rencana pembelian kembali (buyback) saham WSBP dinilai tidak akan mengganggu rencana perluasan usaha dan modal kerja perusahaan karena dana aksi korporasi itu berasal dari pencairan piutang.
(Kompas)
Dana Haji untuk Investasi Infrastruktur
Penyalur Pinjaman Mikro Memperluas Jangkauan
Penilaian Saham Freeport Cukup Alot: Perpanjangan Belum Diberikan
Kriteria Premium Dipastikan: Kategori Beras untuk Stabilitas Harga
Bank Dunia Kenalkan RI sebagai Tujuan Investasi
Komentar
Posting Komentar