Perusahaan investasi asal Jerman, Deutsche Investitions und Entwickluungsgesellschaft (DEG), dalam waktu dekat berencana menambah lagi saham di Bank Victoria. Saat ini DEG telah mempunyai 9 % saham di bank berkode saham BVIC ini melalui private placement.
Saat ditemui disela coffe break pertemuan para Bankir di Seminar Ekonomi yang berlangsung di Jakarta (19 Juni), Marc Oliver Jünemann, Vice President Financial Institutions Equity DEG belum mau merinci berapa maksimal saham yang akan ditambah di Bank Victoria. “Namun kami tidak akan menjadi pemegang saham mayoritas, tentu nya harga yang kami harapkan sama saat private placement, diharga 350”. Lanjutnya Marc mengatakan "Tentunya public mengetahui Income Statement Bank Victoria telah mengalami pertumbuhan nett income yang baik sekali terutama Q4 2016 dan Q1 2017. Mudah mudahan dalam waktu dekat ini, kami akan mengulang lagi pembicaraan yang pernah kami lakukan sebelumnya, minimal sama yang pernah dulu disepakati".
Perusahaan Investasi Jerman sebagai salah satu perusahaan investasi terbesar di Eropa, DEG akan komitmen untuk berinvestasi di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Di Bank Victoria, DEG akan komitmen untuk membantu bank menuju ke BUKU III.
Jika nantinya ada investor lain yang akan mengambil alih kepemilikan Victoria Investama, sebagai pemegang saham pengendali, Marc mengaku DEG siap untuk menjadi partner.
Namun baik manajemen Bank Victoria maupun DEG belum mau merinci investor mana lagi yang berminat masuk. Daniel Budirahayu President Director Bank Victoria mengaku ada beberapa investor lain yang tertarik untuk masuk. Ketika ditanya Investor mana lagi yang akan melakukan investasi di Bank Victoria selain DEG ? apakah salah satunya Bank Swasta Nasional seperti BCA ? karena saat ini BCA sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa Bank, dalam rangka ekspansi usahamya
“Memang kami pihak manajemen, secara informal pernah membicarakan, namun kami masih belum bisa menyebutkan nama Investor tersebut,” ujar Daniel.
Daniel mengatakan bahwa Bank Victoria mengaku sudah berubah menjadi bank devisa. Dengan hal ini, menurut Daniel akan membuat investor lain semakin tertarik masuk ke bank Victoria.
Secara umum menurut Daniel dengan masuknya DEG sebagai pemegang saham minoritas bank Victoria, bertujuan untuk mengembangkan bisnis UKM dan meningkatkan teknologi dengan masuk ke digital banking.
Sebagai gambaran saat ini Bank Victoria masuk sebagai kelompok bank BUKU (bank umum kelompok usaha) II dengan modal inti Rp 2,7 triliun. Pada akhir 2017 ini bank menargetkan bisa mencapai modal inti Rp 3 triliun.
Tahun ini, Bank Victoria menargetkan bisa masuk menjadi bank BUKU III.
Komentar
Posting Komentar