google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham AISA 2 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham AISA 2 Juni 2017

AISA asyik menanak bisnis beras

JAKARTA. Emiten konsumer PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk menatap optimistis tahun ini. Emiten dengan kode saham AISA ini berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 7,6 triliun, tumbuh 16,9% dibanding pendapatan tahun lalu Rp 6,5 triliun.

Tahun ini AISA mengalokasikan anggaran Rp 560 miliar. Rencananya anggaran ini bakal dibagi dua, yaitu untuk ekspansi bisnis makanan sebesar Rp 465 miliar dan investasi bisnis beras Rp 95 miliar.

Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja berpendapat target tersebut bisa terealisasi, seiring fokus AISA menggarap segmen beras yang memiliki margin lebih tinggi. Tahun ini AISA mematok target margin beras menjadi 21%. Di 2016, margin beras mencapai 19%. "Kami melihat, ekspektasi kenaikan margin sejalan dengan perluasan mitra usaha untuk label Maknyus," kata Marlene dalam riset 3 Mei 2017.

Meski ada kenaikan harga beras kualitas medium dan premium sekitar Rp 200-Rp 500 per kilogram, dengan merek yang unggul, AISA mampu mengalihkan kenaikan harga beras kepada konsumen. Apalagi prospek pertumbuhan divisi beras masih tinggi, mengingat konsumsi beras per kapita mencapai 140 kilogram per orang per tahun.

Analis Ciptadana Sekuritas Edward Lowis berpendapat, AISA bakal menghasilkan kinerja yang konsisten tahun ini, didukung pertumbuhan yang kuat di bisnis makanan dan beras. Edward memprediksi AISA bakal menjual 400.000 ton beras tahun ini, dengan margin kotor 20%.

Selain itu, AISA memiliki produk Bihunku yang cepat menembus pasar mi instan dalam negeri. Produk ini punya potensi pertumbuhan kuat. AISA memperkirakan penjualan Bihunku tahun ini bakal meningkat 40% year on year. "Penjualan diperkirakan tembus Rp 732 miliar atau menyumbang 10% dari total pendapatan," kata Edward.

Analis Kresna Securities Stella Amelinda menyebut, AISA menerapkan strategi perluasan tenaga untuk mengerek penjualan Bihunku. AISA menggaet 400 tenaga penjual untuk produk ini. "Selain untuk produk Bihunku, ASIA juga akan merekrut 400 tenaga penjual untuk produk makanan ringan Taro," terang Stella.

Menurut Marlene, performa AISA juga bakal ditunjang oleh penyelesaian pabrik baru di Solo, Jawa Tengah. AISA menargetkan, pabrik ini bisa rampung pada akhir kuartal tiga tahun ini.

AISA akan menggunakan pabrik baru ini untuk memproduksi Capri Sun, yaitu produk minuman kantong (pouch) asal Jerman dengan kapasitas sebanyak 12.000 pouch per jam. Tiga pilar menanamkan investasi Rp 100 miliar di pabrik ini.

Stella menambahkan, kinerja AISA juga bakal terdorong oleh penambahan kapasitas beras. AISA berencana membangun dua pabrik baru di Sidrap dan Bone, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas 240.000 ton per tahun. Pembangunan pabrik ini dilakukan pada kuartal II ini dengan investasi keduanya mencapai Rp 600 miliar. Jika tak ada aral melintang, pabrik akan beroperasi 2018.

Stella melihat, kinerja AISA tahun lalu berada di atas ekspektasi. Pendapatan dan laba bersih masing-masing tumbuh 8,9% dan 83,5% menjadi Rp 6,5 triliun dan Rp 593 miliar. Penjualan ini didorong oleh kenaikan double digit dari divisi makanan, di antaranya yaitu dari produk bihun 43,7% menjadi Rp 522 miliar. "Ini bukti nyata bahwa Bihunku mulai populer," kata dia.

Penjualan biskuit tumbuh 136,2%. Penjualan mi kering tumbuh 61,7%. AISA masih mempunyai potensi lebih besar untuk memperluas produknya dengan mengeluarkan beberapa rasa baru untuk bersaing dengan merek lain.

Para analis sepakat merekomendasikan beli saham AISA. Marlene mematok target harga di Rp 2.500 per saham. Sedang target harga Edward di Rp 2.600 dan target harga Stella di Rp 2.500 per saham. Rabu lalu (31/5), harga AISA masih sebesar Rp 2.200 per saham.

http://investasi.kontan.co.id/news/aisa-asyik-menanak-bisnis-beras

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d