google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BUMI (Bakrie Group) 2 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BUMI (Bakrie Group) 2 Juni 2017

Mendekati right issue, saham-saham grup Bakrie dapat diperhatikan kembali.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (31 Mei 2017), saham-saham dari grup ini meningkat cukup tinggi, BUMI memegang rekor tertinggi dari grup tersebut. BUMI ditutup dengan harga 384.

Sebelumnya diberitakan bahwa OJK belum memberikan persetujuan untuk izin right issue BUMI. Namun berdasarkan rumor beredar, kemungkinan besar izin akan diberikan. Well, kita sama-sama tidak tahu. Hanya OJK yang tahu he..he..he..

Nah, lalu dalam perdagangan kemarin, mengapa harga saham BUMI malah naik?

Riset kami berakhir pada dua kesimpulan:

Bandar sudah tahu sesuatu duluan sehingga mereka berani membeli dalam jumlah besar. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa 60% izin right issue BUMI didapatkan.
Masih sebuah spekulasi, yang artinya jika izin diperoleh maka untung. Namun jika ternyata rumor yang beredar salah, maka mereka siap rugi sekaligus.
Dengan demikian, hari Jumat (2 Juni 2017) besok akan menjadi babak baru bagi grup ini untuk menjadi tren baik di pasar mapun di forum-forum investor. Siapa yang tidak tertarik? BUMI pernah memberikan keuntungan dari harga 50 sampai ke 500. Siapa tahu kali ini malah memberikan lebih, betul?

Pilihan saham dari kami dalam grup ini berdasarkan urutannya:

BUMI, sudah pasti karena saham induk dan saham ini yang sebenarnya memiliki rumor.
BRMS, baru saja disetujui restrukturisasi utangnya.
DEWA, “pengekor” BRMS.
ENRG, “pengekor” DEWA.
Dan ELTY, tidak perlu ada kaitan apa-apa, karena masih anak perusahaan pasti akan ikut naik juga hanya saja karena minim sentimen maka saham ini menjadi urutan terakhir.

Dikatakan bahwa jika right issue disetujui maka harga saham BUMI akan menjadi 900an, benarkah?

Kami mencoba menganalisa saham ini dari segi teknikal dan bandarmology.

Secara teknikal, terbuka peluang bagi BUMI untuk kembali ke harga 500 s/d 700.

Secara bandarmology, jika bandar berkenan maka harga BUMI bisa benar-benar ke 900 bahkan 1000.

Dan jika ternyata izin dari OJK tidak terjadi, maka kedua analisa kami juga tidak akan terjadi.

Untuk besok, kami menganalisa bahwa BUMI akan naik, diikuti anak-anak perusahaannya seperti pada urutan. Target anak-anak perusahaan:

BRMS 90 – 93, dengan potensi auto reject atas.
DEWA 60.
ENRG dan ELTY masih belum jelas, harus diiringi kenaikan BUMI.

Selama saham grup Bakrie masih aktif, maka kami akan terus meng-update info di Outlook untuk membantu Anda. Semoga skenario ini berhasil dan kita profit sama-sama.

Akhir kata saya ucapkan semoga analisa ini tepat dan memberikan profit bagi kita semua.

by William Hartanto

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...