google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Langsung ke konten utama

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Pengertian IHSG. Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang arti IHSG atau Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan baik.

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan biasanya disingkat dengan nama IHSG, dalam Bahasa Inggris dia biasa disebut juga dengan Indonesia Composite Index, ICI, atau IDX Composite. Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau arti IHSG adalah merupakan satu dari beberapa indeks pasar saham (stock market) yang dipakai oleh Bursa Efek Indonesia (BEI; dahulu Bursa Efek Jakarta (BEJ)). IHSG ini diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983, fungsi indeks harga saham berperan sebagai sebuah indikator yang mencitrakan pergerakan harga saham di BEJ secara umum. Indeks IHSG ini melingkupi pergerakan harga semua saham biasa dan saham preferen yang sudah tercatat resmi di BEI. Hari initial atau pertama untuk perhitungan nilai IHSG merupakan tanggal 10 Agustus 1982. Pada waktu itu, Indeks dibuka dengan Nilai Dasar 100 dan saham atau emiten yang tercatat pada saat itu hanyalah berjumlah 13 saham.

Posisi harian yang tertinggi yang sudah dicapai IHSG dalam sejarah adalah 5.251,296 poin yang waktu itu tercatat pada tanggal 21 Mei 2013. Di sisi lain, posisi nilai pada penutupan pasar tertinggi yang pernah dicapai adalah 5.214,976, yaitu pada tanggal 20 Mei 2013.

Cara Menghitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Prinsip yang dipakai dalam cara menghitung indeks harga saham merupakan jumlah Nilai Pasar dari total seluruh saham yang telah tercatat pada pada BEI sejak tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar ini merupakan total keseluruhan perkalian setiap saham yang tercatat (kecuali khusu perusahaan yang sedang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Rumus perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebagai berikut:
Cara Menghitung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Perhitungan Indeks mewakili pergerakan harga seluruh saham di pasar/bursa efek Indonesia yang terjadi melalui sistem jual beli lelang. Nilai Dasar ini akan diatur secara cepat dan tepat jika terjadi perubahan kapital suatu emiten atau terdapat faktor-faktor lain yang tidak memiliki hubungan dengan harga saham. Penyesuaian ini akan dilaksanakan jika ada pendaftaran masuk emiten baru, HMETD (right issue), partial/company listing, waran dan obligasi konversi demikian juga delisting. Ketika terdapat kasus stock split, dividen saham atau saham bonus, Nilai Dasar tidak disesuaikan, ini adalah karena Nilai Pasar itu tidak terpengaruh. Harga saham yang dipakai untuk menghitung IHSG merupakan harga saham yang terdapat di pasar reguler yang diatur dengan mengacu pada harga yang terjadi berdasarkan sistem perdagangan lelang.

Perhitungan IHSG ini dilaksanakan setiap hari, yaitu ketika penutupan proses jual beli di bursa pada setiap harinya. Sekarang ini, pelaksanaan perhitungan IHSG ini bisa dilaksanakan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini bisa dilakukan setelah sistem jual beli otomasi diimplementasikan dengan baik, seperti sekarang ini dimana software jual beli sudah sangat canggih.

Demikian tadi adalah artikel tentang Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...