MATERIAL BARU TANAMAN SAWIT SMAR BERPOTENSI TINGKATKAN PRODUKTIVITAS
IQPlus, (22/05) - PT SMART Tbk (SMART), anak perusahaan Golden-Agri Resources Ltd (GAR), hari ini mengumumkan terobosannya dalam mengembangkan material tanam kelapa sawit unggulan yang dikembangkan di pusat-pusat penelitian perusahaan, SMART Research Institute.s (SMARTRI) dan Pusat Bioteknologi SMART, melalui kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi yang terdepan.
Bahan tanam ini, yakni Eka 1 dan Eka 2 kini terdaftar di Katalog Bibit Indonesia dan disetujui untuk dibudidayakan pada tanggal 21 April 2017 lalu oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Bahan tanam tersebut akan membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawitnya hingga ke level tertinggi di industri di lahan perkebunan yang sudah ada.
Direktur Utama PT SMART Tbk, Daud Dharsono, mengatakan, dalam keteranagn Senin, terobosan seperti ini merupakan inti dari upaya intensifikasi kami yang sangat penting peranannya untuk menghasilkan produksi kelapa sawit berkelanjutan guna memenuhi permintaan pasar global yang terus meningkat. Kami akan terus mengidentifikasi teknologi baru dan mempercepat penerapan teknik-teknik modern terbaru, tidak hanya untuk meningkatkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan perusahaan, namun juga bagi industri kelapa sawit secara menyeluruh.
Melalui penelitian yang berlangsung selama dua dekade yang dilakukan SMARTRI bersama Pusat Bioteknologi SMART, material tanam terbaru ini dikembangkan secara alami melalui program seleksi konvensional dan kultur jaringan dari elite palms. Material tanam kelapa sawit tersebut berpotensi meningkatkan produktivitas minyak sawit perusahaan mencapai lebih dari 10 ton per hektar per tahun di usia dewasa (10-18 tahun) dibandingkan dengan kemampuan perusahaan saat ini yang berkisar antara 7,5-8 ton per hektar per tahun dalam kondisi cuaca dan areal tanam yang optimal. Produktivitas rata-rata industri kelapa sawit Indonesia saat ini kurang dari 4 ton/hektar/tahun.
Selama lima tahun ke depan, perusahaan akan memperbanyak material tanam ini melalui kultur jaringan guna menghasilkan jumlah yang cukup untuk ditanam secara komersial di area yang lebih luas mulai tahun 2022. (end)
Komentar
Posting Komentar