CSIS BAKAL BANGUN KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT DI BOGOR
IQPlus, (23/05) - PT Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) bakal membangun kawasan Central Business District (CBD) Olympic City di Bogor, Jawa Barat. Pembangunan kawasan ini diperkirakan memakan waktu 5-10 tahun ke depan, dan akan menyerap dana sekitar Rp20 triliun.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Keuangan Cahaya Sakti Investindo Sukses, Lukas Maulana Jusuf di Jakarta, Selasa.
."Pembangunan tersebut akan mengarah ke apartemen, hotel, SOHO, dan mall," ucap dia.
Menurut Lukas, Pembangunan CBD Olympic City, menurut Lukas, akan mencapai tiga tahap, dan akan menghabiskan tanah seluas 30 hektare (ha). Setidaknya bangun CBD akan melalui tiga tahap.
Ia menyebutkan, dananya akan mencapai Rp4,8 triliun yang mencakup apartemen, hotel, dan office tower. Pembangunan tersebut akan memakan lahan seluas 5 ha.
"Tahap satu 5 ha, terdiri dari mall, apartemen, dan office tower. Kurang lebih 90 ribu .meter per segi di atas tanah 4 ha akan ada dua tower apartemen 1.6000 unit. Satu tower apartemen 800 unit. Harga apartemen yang kita tawarkan Rp11,5 juta meter per segi," jelas Lukas.
Selanjutnya, dana yang akan digunakan sebesar Rp5-6 triliun. Nantinya, akan mengarah ke area bisnis, commercial district, dan rumah sakit international. "Untuk tahap ketiga ini yang sekitar Rp10 triliun. Itu akan merupakan yang terluas kita dirikan, dari apartemen kelas menengah dan atas," papar Lukas.
Sedangkan sebesar 30 sampai 40% sisanya datang dari grup. Sisanya, juga dari private equity dan investor asing. "Itu nantinya akan per project. Tapi dari grup sendiri miliki lahannya sudah semua. Tahap awal grup dulu, pembangunan masing-masing investor. Ground breaking Agustus ini untuk semua," jelas Lukas.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa dana investasi pembangunan CBD Olympic City tidak termasuk pembelian tanah. Karena, tanah sudah dimiliki perusahaan sebelumnya.
".Kalau pembangunan infrastruktur jalanan dan lainnya, itu akan menggunakan dana segar dari hasil IPO perseroan. Setidaknya dana sebanyak 70% dari IPO untuk infrastruktur," tutup Lukas. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar