EAGLE HIGH SIAPKAN CAPEX 2017 SENILAI Rp400 MILIAR
IQPlus, (04/05) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2016. Ini dilakukan seiring rencana perseroan untuk menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2017 senilai Rp400 miliar.
Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Corporate Secretary PT Eagle High Plantations, Deddy Setiadi di Jakarta, Kamis.
"Pemegang saham menyetujui perseroan untuk tidak membagikan dividen tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2016," ucap dia.
Deddy menyebutkan, hingga akhir Kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp839 miliar atau meningkat 35% (yoy). "Kami berhasil mencatat EBITDA sebesar Rp267,7 miliar atau meningkat 86%," imbuhnya.
Namun demikian, ujar Deddy, perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp18,4 miliar di kuartal pertama tahun ini atau lebih rendah dari catatan rugi bersih di periode yang sama 2016 sebesar Rp67,6 miliar.
"Kami optimistis kinerja EHP semakin meningkat dengan dukungan peningkatan kapasitas PKS (pabrik kelapa sawit), penambahan luasan tanaman menghasilkan dan cuaca yang membaik serta harga jual yang meningkat," ucapnya.
Sementara, Direktur BWPT Henderi Djunaidi menambahkan, pada tahun ini perseroan menganggarkan capex sebesar Rp400 miliar. "Sebesar Rp160 miliar untuk pengembangan di Papua, senilai Rp90 miliar untuk pemeliharaan dan sisanya untuk pengembangan infrastruktur penunjang produksi," paparnya.
Henderi juga menambahkan, utang jatuh tempo perseroan akan dilunasi dari penhasilan operasional, sehingga tidak mengganggu capex yang diperoleh dari internal maupun pinjaman perbankan. "Pada 2017, tidak ada perubahan signifikan untuk strategi operasional kami," tambahnya.
Lebih Lanjut Deddy menuturkan, BWPT akan memiliki fasilitas produksi minyak sawit sebanyak 2,85 juta ton tandan buah segar (TBS) per tahun, menyusul akan beroperasinya PKS baru di Keeromn Papua pada 2018.
"Pabrik baru yang kesembilan ini berkapasitas 45 ton TBS per jam atau 270 ribu ton per tahun. PKS yang ada di kebun EHP ini bisa dikembangkan hingga berkapasitas 90 ton TBS per jam," ujar Deddy.
Deddy menyatakan, ada sekitar 94% dri total lahan tertanam yang memasuji usia tanam menghasilkan di tahun ini. Saat ini total lahan tertanam seluas 153 ribu hektar yang 50% di antara memasuki usia prima di tahun ini. "Rata-rata usia tanaman adalah 8,4 tahun," tutupnya. (end/fu)
Komentar
Posting Komentar