TAK BAGI DIVIDEN, BANK INAK ALOKASIKAN KEUNTUNGAN GUNA PERKUAT MODAL
IQPlus, (29/05) - Manajemen PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) belum berencana memberikan apresiasi (dividen) ke pemegang saham dari hasil ke untungannya di sepanjang tahun 2016. Adapun perolehan laba pada tahun lalu yang sebesar Rp 18,24 miliar, diperuntukkan untuk memperkuat permodalan Bank Ina.
"Pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen. Laba bersih perusahaan di 2016, sepenuhnya untuk menambah modal, karena perusahaan tengah menuju BUKU II," kata Direktur Utama Perusahaan, Edy Kuntardjo, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Bank BUKU II, adalah Bank dengan modal inti Rp 1 Triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun. Adapun modal Bank Ina saat ini baru sekitar Rp 1,14 triliun.
"Jika melihat kisaran modal dalam BUKU II itu, modal kita masih tergolong batas bawah. Tentunya, kita akan terus berupaya memperkuat modal semisal melanjutkan aksi korporasi seperti Rights Issue yang sudah kita lakukan," tuturnya.
Sebagai nformasi, Bank Ina Perdana berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 18,24 miliar di 2016. Angka ini naik sekitar 8,05% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar Rp 16,88 miliar. Aset naik 13,33% menjadi Rp 2,35 triliun, sedangkan volume Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat 3,84% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,73 triliun. (end/as) IQPlus, (29/05) - Manajemen PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) belum berencana memberikan apresiasi (dividen) ke pemegang saham dari hasil ke untungannya di sepanjang tahun 2016. Adapun perolehan laba pada tahun lalu yang sebesar Rp 18,24 miliar, diperuntukkan untuk memperkuat permodalan Bank Ina.
"Pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen. Laba bersih perusahaan di 2016, sepenuhnya untuk menambah modal, karena perusahaan tengah menuju BUKU II," kata Direktur Utama Perusahaan, Edy Kuntardjo, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Bank BUKU II, adalah Bank dengan modal inti Rp 1 Triliun sampai dengan kurang dari Rp 5 triliun. Adapun modal Bank Ina saat ini baru sekitar Rp 1,14 triliun.
"Jika melihat kisaran modal dalam BUKU II itu, modal kita masih tergolong batas bawah. Tentunya, kita akan terus berupaya memperkuat modal semisal melanjutkan aksi korporasi seperti Rights Issue yang sudah kita lakukan," tuturnya.
Sebagai nformasi, Bank Ina Perdana berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 18,24 miliar di 2016. Angka ini naik sekitar 8,05% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar Rp 16,88 miliar. Aset naik 13,33% menjadi Rp 2,35 triliun, sedangkan volume Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat 3,84% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,73 triliun. (end/as)
Komentar
Posting Komentar