google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham ASII 8 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham ASII 8 Mei 2017


#ASII
ASTRA TAMBAH KEPEMILIKAN SAHAM DI RUAS TOL CIKOPO=PALIMANAN

IQPlus, (08/05) - PT Astratel Nusantara yang saat ini sudah berubah logo menjadi Astra Infra, semakin memperkuat portofolio investasi di jalan tol dengan menandatangani perjanjian pengalihan 60 persen saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) dari PT Karsa Sedaya Sejahtera dan PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) sehingga dengan demikian Astra Infra menguasai 100 persen saham BUS.

BUS adalah pemegang 45 persen saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pemegang konsesi ruas tol Cikopo- Palimanan (Cipali).

Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, Irawan Santoso, mengatakan bahwa melalui transaksi ini maka kepemilikan saham efektif Astra Infra bertambah 22,7 persen, sehingga total kepemilikan efektif saham Astra Infra di LMS menjadi 45 persen.

Ruas tol Cipali yang memiliki panjang 116 Km merupakan salah satu ruas terpanjang dalam jaringan tol Trans Jawa. Ruas jalan tol ini menghubungkan daerah Jabodetabek dan Karawang dengan Jawa bagian barat dan tengah serta menjadi jalur utama logistik nasional, sehingga keberadaan jalan tol diharapkan akan dapat mengembangkan potensi ekonomi daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini Astra Infra telah memiliki enam ruas jalan tol melalui kepemilikan saham secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu PT Marga Mandalasakti, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Tangerang-Merak (72,45 km), kepemilikan Astra Infra 79,3 persen,  PT Marga Harjaya Infrastruktur, BUJT ruas tol Jombang-Mojokerto (40,5 km), kepemilikan Astra Infra 100 persen, PT Marga Trans Nusantara, BUJT ruas tol Kunciran-Serpong (11,2 km), kepemilikan Astra Infra 40 persen, PT Trans Marga Jateng, BUJT ruas tol Semarang-Solo (72,6 km), kepemilikan Astra Infra 25 persen,.  PT Trans Bumi Serbaraja, BUJT ruas tol Serpong-Balaraja (30 km), kepemilikan Astra Infra 25 persen, PT Lintas Marga Sedaya, BUJT ruas tol Cikopo-Palimanan (116 km), kepemilikan efektif Astra Infrastruktur 45 persen.

Dengan demikian, Astra Infra merupakan pemegang saham dibeberapa BUJT dengan hak konsesi jalan tol sepanjang 342,8 Km dan menjadi salah satu perusahaan swasta terbesar dari sisi jumlah panjang jalan tol yang dimiliki.

Astra Infra yang merupakan grup bisnis infrastruktur PT Astra International Tbk dengan tagline barunya .Advancing the Nation.s Infrastructure., bertekad untuk terus berpartisipasi dalam mengembangkan infrastruktur di Indonesia.

"Kami akan terus meningkatkan kompetensi sehingga dapat mendukung pemerintah membangun dan mengelola infrastruktur, hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk mewujudkan visi Astra 2020 menjadi 'Pride of the Nation.." ujar Irawan Santoso. (end/fu)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...