google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Arti Window Dressing dalam Saham Langsung ke konten utama

Arti Window Dressing dalam Saham

Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang arti window dressing dalam saham. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang arti window dressing dalam saham. Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang arti window dressing dalam saham dengan baik.

Arti Window Dressing dalam Saham

Arti Window Dressing dalam Saham
Berdasakan keterangan yang didapatkan dari kamus Dictionary of Finance and Invesment Terms, Frasa "Window Dressing" ini dikatakan dalam bahasa Inggris adalah trading activity near the end of a quarter or end of year that is designed to dress up a Portfolio to be presented to clients or share holders. Maka jika kita melihat definisi yang termaktu itu bisa kita analogkan bahwa kegiatan window dressing sebenarnya tidak harus hanya menaikkan nilai harga saham pada pasar sekunder saja, akan tetapi juga bisa dengan melakukan perubahan terhadap saham yang dimiliki. Pada intinya, window dressing ini merupakan sebuah upaya untuk mempercantik portfolio yang ada.

Ketika melakukan upaya mempercantik portfolio yang dipunyai ini, ada hal-hal yang sudah biasa menjadi alasan atau pertimbangan yang digunakan oleh pihak-pihak yang akan hendak melaksanakan window dressing tersebut, antara lain sebagai berikut:

Kinerja periode atau tahun berjalan

Nilai harga saham, sebenarnya, tidak mungkin dapat lepas dari hubungannya dengan kinerja fundamental sebuah emiten saham yang terkait dan terhadap para kompetitor perusahaannya atau bahkan pasar modal jika dilihat secara keseluruhan. Oleh karena itu, apabila kinerja sebuah perusahaan sedang bagus dan kemungkinan ke depan masih akan bagus atau bahkan lebih bagus, maka kegiatan untuk melakukan aktifitas dalam rangka menaikkan nilai harga saham ini sering sekali dilakukan. Akan tetapi, apabila kinerja emiten tersebut sedang jelek atau pasar modal secara umum juga sedang mengalami penurunan, maka mendiamkan atau bahkan dengan segaja melakukan penurunan harga saham juga kadang harus dilakukan. Jadi pada intinya adalah bagaimana satu pihak yang mempunyai kepentingan dapat meyakinan pihak lain bahwa nilai harga saham yang mereka miliki adalah tepat, sesuai dengan kinerja secara khusus dan kondisi pasar secara umum.

Masa Depan

Oleh karena pasar saham ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh persepsi, maka mempunyai portolifo yang sesuai dengan persepsi masyarakat secara umum merupakan sebuah kebenaran. Oleh karena itu, mungkin saja ada banyak pihak-pihak yang jelas-jelasdengan penuh kesadaran sengaja melakukan penukaran saham yang ditengarai akan semakin baik di masa datang akan lebih menghasilkan keuntungan. Menggunakan kegiatan semacam ini maka beberapa saham yang dipunya bisa disajikan dengan lebih baik dan terihat telah sesuai dengan persepsi yang dianggap benar pada saat itu.

Mark Down atau Mark Up.

Ini adalah sebuah kegiatan yang dengan sengaja melaksanakan pembelian pada jumlah yang besar atau melaksanakan kegiatan jual beli seolah-oleh terdapat proses pembelian dalam jumlah yang besar, agar nilai harga saham naik menuju level yang diharapkan ( mark up ) atau dengan penuh kesadaran sengaja melaksanakan aktifitas penjualan secara besar atau melaksanakan kegiatan jual beli seolah-olah terdapat penjualan dengan jumlah yang besar, agar saham tersebut turun menuju level yang diharapkan ( mark down ). Alasan kenapa terdapat pihak yang melaksanakan mark up adalah agar nilai harga saham atau portfolio yang mereka miliki terlihat lebih bagus, yang dengan kata lain, ini memberikan keuntungan yang tentunya dia harapkan. Kemudian, kenapa harus ada mark down, alasannya adalah agar portfolio yang dipunya bisa disajikan dengan harga rendah dengan cara sekaligus melaksanakan realokasi profits yang tentunya telah terealisasi, agar ke depannya nanti potensi keuntungan bisa menjadi lebih besar.

Yang kami sebutkan di atas adalah tiga kemungkinan alasan. Dan mungkin bisa jadi masih terdapat alasan lainnya, yang memaksa kegiatan window dressing akan selalu terdapat di pasar saham. Kegiatan ini tidaklah kegiatanyang dilarang BEI atau OJK, selama pihak yang berusaha untuk tidak melanggar beberapa aturan yang berlaku. Kita sebaiknya memperhatikan kegiatan ini di pasar, apabila dilaksanakan sesuai dengan kondisi pasar dan kinerja serta pada nilai harga saham yang wajar, maka sebenarnya kita bisa saja cukup hanya menjadi penonton yang menikmati pertunjukan saja. Akan tetapi, apabila ini dilakukan di luar logis, maka kita jelas bisa memberikan reaksiatas kegiatan tersebut yaitu dengan melaksanakan pembelian jika harga mengalami penurunan terlalu rendah, atau, menjual jika nilai harga saham dinaikkan terlalu tinggi.

Demikian tadi adalah artikel tentang arti window dressing dalam saham. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang arti window dressing dalam saham ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain jika menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Cara Membaca Indikator MACD Saham

Bagaimana cara membaca indikator MACD saham ? Bagaimana cara menggunakan indikator MACD ? Mari kita belajar indikator MACD bersama-sama. Indikator MACD ini adalah salah satu indikator saham paling akurat . Jadi jika kita mengerti cara setting MACD dan cara menggunakannya, ini tentu akan membantu memberikan keuntungan untuk kita. Penemu Indikator MACD adalah Gerald Appel pada tahun 1960-an. MACD adalah singkatan dari Moving Average Convergence Divergence . Kegunaan indikator MACD atau fungsi indikator MACD adalah untuk memprediksi peralihan tren dan perubahan momentum. Inilah yang membuat indikator MACD menjadi sangat penting bagi seorang trader atau investor saham. Cara Membaca Indikator MACD Saham Pada indikator MACD kita bisa melihat oscilator yang dibagi menjadi dua bagian yang tidak memiliki limit terendah maupun tertinggi, juga terdapat Histogram (warna Biru), yang dipisahkan oleh garis level 0 (nol); serta dua buah garis yang disebut dengan garis MACD (warna Hit...