Hari ini adalah Pengumuman S&P apakah akan naikkan rating Indo atau tidak. Memang jika murni melihat kondisi data2 ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kita saat ini, harusnya 80% S&P akan menaikkan rating Indonesia. Akan tetapi karena faktor politik juga menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan, ada potensi S&P tidak jadi menaikkan rating Indonesia karena politik sekarang yang sedang tidak stabil. Untuk itu mari kita bahas 2 probabilitas tersebut:
1. Jika S&P naikkan rating Indonesia, ini akan jadi katalis positif untuk kenaikan IHSG.
Adapun sektor yang masih murah dilihat dari standar deviasi P/E average 10 tahun adalah sektor Mining (-0.5 std dev), sektor property (-0.25 std dev) dan sektor Basic Ind (-0.25 std dev).
2. Jika S&P tidak jadi menaikkan rating Indonesia, maka ada potensi IHSG akan terkoreksi lagi. Indikasinya adalah hari ini sektor property dan finance naik, akan tetapi asing sudah bukukan net sell 1 Triliun lebih. Sehingga cukup besar probabilitas asing tidak jadi naikkan rating, karena biasanya asing memiliki info lebih cepat daripada investor lokal. Jika mereka sudah ambil posisi jualan, ada kemungkinan mereka sudah antisipasi penurunan yang akan terjadi besok.
Hati2 untuk sektor Consumer, Trade dan Finance yang sudah naik cukup tinggi dilihat dari historical pergerakan mean P/E sektor ave 10 Yr.
APA ALASAN SEKTOR MINING DAN BASIC INDUSTRY masih bisa kita lihat untuk BUY ON WEAKNESS?
1. Mining harganya memang sudah turun sekitar 18% dari level tertingginya pada awal April 2017, akan tetapi sebenarnya harga coal ini masih di atas harga tahun lalu. Kemudian jika dilihart bahwa yang paling punya kekuatan besar untuk atur harga coal adalah China dimana mereka mengatur supply melalui pengetatan periode produksi batubara ketika harga sedang turun dan membuat pelonggaran kembali ketika harga mulai naik. WHY?? Karena China punya kepentingan dimana harga tidak boleh terlalu tinggi karena mereka juga masih pakai batubara untuk power supply mereka dan harga batubara juga akan dijaga tidak boleh terlalu rendah karena ternyt bank di China banyak memberikan pinjaman ke sektor batubara. Sehingga jika harga terlalu rendah NPL bank mereka akan tinggi. Untuk jaga agar NPL bank tetap rendah, maka harga batubara tidak boleh terlalu jatuh.
Untuk itulah, seharusnya harga batubara tetap berada di kisaran US$ 70-75 per ton. Ini berarti seharusnya kinerja perusahaan batubara belum akan turun karena ASP tahun ini tetap akan lebih baik dari tahun kemarin sehingga dengan produksi yang tetap terjaga (lebih baik lagi jika volume tumbuh), maka revenue perusahaan coal harusnya akan membaik.
2. Untuk sektor Basic Industry ternyata weighting terbesarnya ada di saham2 yang bergerak di sektor petrochemical seperti TPIA, semen seperti INTP dan SMGR, saham ayam seperti CPIN dan JPFA, saham kertas seperti INKP dan FASW.
MENURUT DATA HISTORICAL, SEKTOR MINING memiliki potensi kenaikan 50% di bulan MEI dan SEKTOR BASIC IND memiliki potensi kenaikan 60% di bulan MEI.
Komentar
Posting Komentar