google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Mining dan Basic Industry 16 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Mining dan Basic Industry 16 Mei 2017

Hari ini adalah Pengumuman S&P apakah akan naikkan rating Indo atau tidak. Memang jika murni melihat kondisi data2 ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kita saat ini, harusnya 80% S&P akan menaikkan rating Indonesia. Akan tetapi karena faktor politik juga menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan, ada potensi S&P tidak jadi menaikkan rating Indonesia karena politik sekarang yang sedang tidak stabil. Untuk itu mari kita bahas 2 probabilitas tersebut:  

1. Jika S&P naikkan rating Indonesia, ini akan jadi katalis positif untuk kenaikan IHSG. 

     Adapun sektor yang masih murah dilihat dari standar deviasi P/E average 10 tahun adalah sektor Mining (-0.5 std dev), sektor property (-0.25 std dev) dan sektor Basic Ind (-0.25 std dev). 

2. Jika S&P tidak jadi menaikkan rating Indonesia, maka ada potensi IHSG akan terkoreksi lagi. Indikasinya adalah hari ini sektor property dan finance naik, akan tetapi asing sudah bukukan net sell 1 Triliun lebih. Sehingga cukup besar probabilitas asing tidak jadi naikkan rating, karena biasanya asing memiliki info lebih cepat daripada investor lokal. Jika mereka sudah ambil posisi jualan, ada kemungkinan mereka sudah antisipasi penurunan yang akan terjadi besok. 

Hati2 untuk sektor Consumer, Trade dan Finance yang sudah naik cukup tinggi dilihat dari historical pergerakan mean P/E sektor ave 10 Yr. 


APA ALASAN SEKTOR MINING DAN BASIC INDUSTRY masih bisa kita lihat untuk BUY ON WEAKNESS?

1. Mining harganya memang sudah turun sekitar 18% dari level tertingginya pada awal April 2017, akan tetapi sebenarnya harga coal ini masih di atas harga tahun lalu. Kemudian jika dilihart bahwa yang paling punya kekuatan besar untuk atur harga coal adalah China dimana mereka mengatur supply melalui pengetatan periode produksi batubara ketika harga sedang turun dan membuat pelonggaran kembali ketika harga mulai naik. WHY?? Karena China punya kepentingan dimana harga tidak boleh terlalu tinggi karena mereka juga masih pakai batubara untuk power supply mereka dan harga batubara juga akan dijaga tidak boleh terlalu rendah karena ternyt bank di China banyak memberikan pinjaman ke sektor batubara. Sehingga jika harga terlalu rendah NPL bank mereka akan tinggi. Untuk jaga agar NPL bank tetap rendah, maka harga batubara tidak boleh terlalu jatuh. 

Untuk itulah, seharusnya harga batubara tetap berada di kisaran US$ 70-75 per ton. Ini berarti seharusnya kinerja perusahaan batubara belum akan turun karena ASP tahun ini tetap akan lebih baik dari tahun kemarin sehingga dengan produksi yang tetap terjaga (lebih baik lagi jika volume tumbuh), maka revenue perusahaan coal harusnya akan membaik. 

2. Untuk sektor Basic Industry ternyata weighting terbesarnya ada di saham2 yang bergerak di sektor petrochemical seperti TPIA, semen seperti INTP dan SMGR, saham ayam seperti CPIN dan JPFA, saham kertas seperti INKP dan FASW. 

MENURUT DATA HISTORICAL, SEKTOR MINING memiliki potensi kenaikan 50% di bulan MEI dan SEKTOR BASIC IND memiliki potensi kenaikan 60% di bulan MEI.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d