google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham, Sektor Konsumer dan Ritel 2 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham, Sektor Konsumer dan Ritel 2 Mei 2017

Berkah Ramadan bagi sektor konsumer & ritel

JAKARTA. Menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, konsumsi masyarakat akan mengalami peningkatan. Hal ini tentunya menjadi berkah untuk industri khususnya emiten di sektor consumer goods.

Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja berpendapat, menjelang bulan Ramadan dan hari raya Indul Fitri konsumsi masyarakat biasanya akan mengalami peningkatan. Untuk itu penjualan emiten seperti PT Unilever Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga ikut terkerek.untuk industri khususnya emiten di sektor consumer goods.

Analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja berpendapat, menjelang bulan Ramadan dan hari raya Indul Fitri konsumsi masyarakat biasanya akan mengalami peningkatan. Untuk itu penjualan emiten seperti PT Unilever Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga ikut terkerek.

"Termasuk bisnis PT JPFA Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Phokpan Tbk (CPIN) dan lainnya," ujar Joni kepada KONTAN, Sabtu (29/4).

Pengamat Pasar Modal Satrio Utomo menambahkan, tidak hanya sektor consumer goods, sektor ritel juga akan ikut terkerek karena masyarakat akan cenderung membeli pakaian baru jelang Idul Fitri.

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menilai, sektor bisnis consumer goods akan melonjak 8% - 10% di bulan Ramadan dan Idul Fitri dibandingkan bulan-bulan biasa. "Karena konsumsi masyarakat mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan pendapatan dengan adanya THR," katanya.

Reza memprediksi sepanjang tahun ini kenirja dari sektor consumer goods akan baik mengingat kondisi makro ekonomi yang cukup baik. Apalagi sektor ini cukup kebal di segala kondisi. "Tantangan di emiten sektor konsumer lebih kepada biaya bahan baku," katanya.

Menurut Joni untuk tahun 2017 emiten consumer goods diprediksi kinerjanya akan lebih baik dibanding tahun kemarin. Namun ada beberapa tantangan di sektor ini yaitu penurunan harga komoditas seperti sawit dan batubara. Meskipun efeknya tidak langsung namun ini cukup menggerus daya beli masyarakat yang penghasilannya dari komoditas tersebut.

Lebih spesifik dia merincikan untuk sektor poultry yang menjadi tantangan yaitu tingginya harga jagung, sudah dua kali lipat harga acuan pemerintah. Kemudian untuk ICBP persaingan yang ketat terus menggerus market share yang saat ini menguasi 70%. "INDF tantangannya lebih ke harga komoditas, untuk UNVR dan MYOR masih lampu hijau," ungkapnya.

http://m.kontan.co.id/news/berkah-ramadan-bagi-sektor-konsumer-ritel

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d