google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 12 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Modal IHSG Penutupan 12 Mei 2017


IHSG menutup perdagangan akhir pekan ini menguat 22 poin (+0.39%) ke level 5,675.216, setelah melemah dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya. Mayoritas sektor ditutup menguat dipimpin oleh penguatan sektor agriculture yang ditutup naik 1.66%, sementara hanya sektor basic industry yang melemah dengan ditutup turun 0.17%. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp1,18 triliun di seluruh Pasar hari ini. Di akhir perdagangan, US Dollar melemah 16 poin (-0.12%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,330 terhadap US Dollar.

Suspensi Saham Hari Ini
- PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) & PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO)
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham BBHI dan WICO di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham tersebut.

Advance Stocks:

- BUMI: Setelah melemah sejak 28 April lalu, harga saham BUMI ditutup menguat hari ini sebesar Rp20 (+6.09%) ke level Rp348. BUMI merevisi harga pelaksanaan HMETD Seri B dari Rp 926,16 menjadi Rp 1, dengan nilai nominal yang juga turun dari Rp 926,16 menjadi Rp 1. Revisi HMETD Seri B ini berarti, nantinya pemegang saham, terutama para kreditur, bisa mengeksekusi haknya di harga Rp 1 per unit untuk kemudian dikonversi menjadi saham senilai Rp 926,16.

- LSIP: Harga saham LSIP ditutup menguat Rp75 (+5.3%) ke level Rp1.490 hari ini, memimpin penguatan sektor agriculture, dipicu oleh menguatnya palm oil futures di Kuala Lumpur setelah data  menunjukkan bahwa persediaan dan produksi di Malaysia meningkat lebih sedikit dibanding perkiraan di bulan April.

- BEKS: BEKS memperluas bisnis segmen kredit komersial. Kali ini, Bank Banten menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) terkait jasa layanan dan kerja sama perbankan, guna meningkatkan hubungan bisnis antara kedua perseroan, khususnya peningkatan bisnis di segmen bisnis komersial melalui layanan transaksi perbankan. Harga saham BEKS ditutup menguat ke level penutupan tertingginya sejak 6 April lalu dengan menguat Rp2 (+4.00%) ke level Rp52 pada perdagangan hari ini.

- SMGR: Harga saham SMGR menguat pertama kalinya dalam pekan ini dengan ditutup naik Rp200 (+2.31%) ke level Rp8.850 pada perdagangan hari ini. SMGR melakukan Penawan Umum Obligasi Berkelanjutan Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp3 triliun yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I sebesar Rp10 triliun. Masa penawaran awal dilakukan sebesar 15-29 Mei 2017 dan masa penawaran 8-9 Juni 2017 dengan pencatatan di BEI pada 15 Juni 2017.

- GJTL: GJTL akan menerbitkan surat utang atau Notes dengan nilai sebanyak-banyaknya US$500 juta yang akan dijamin dengan aset perseroan. Dana hasil penerbitan notes akan digunakan untuk melunasi Senior Notes. Notes ini akan jatuh tempo pada tahun 2022.  Sementara tingkat suku bunga akan ditentukan pada saat bookbuilding penerbitan notes dengan mempertimbangkan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Harga saham GJTL ditutup menguat Rp30 (+2.91%) ke level Rp1.060 hari ini.

- CSIS: Anak usaha CSIS, PT Olympic Bangun Persada, tengah melakukan penjajakan suntikan modal dari investor Jepang. Perseroan tengah melakukan pembicaraan dengan pihak Sumitomo Forestry terkait rencana masuknya ekuiti ke fase tahap I. Dalam rencana suntikan modal ini, katanya, Cahayasakti tetap menjadi mayoritas. Melanjutkan penguatan perdagangan sebelumnya, harga saham CSIS ditutup menguat Rp110 (+24.44%) ke level Rp560 pada perdagangan hari ini.

- ARII: ARII akan menerbitkan hingga 300 juta saham baru dalam private placement perseroan dengan harga sekurang-kurangnya Rp380 per saham. Dana yang diperoleh dari aksi tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan meningkatkan rasio hutang terhadap ekuitas (DER). Harga saham ARII ditutup menguat Rp10 (+2.22%) ke level Rp460 hari ini.

- TBIG: Pada kuartal pertama tahun 2017, TBIG mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 6% dari Rp901,49 miliar pada 1Q16 menjadi Rp956,01 miliar pada 1Q17. Namun, laba bersih mengalami penyusutan sekitar 63% menjadi Rp277,76 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp746,77 miliar. Harga saham TBIG ditutup menguat Rp125 (+2.17%) ke level Rp5.875 hari ini.

Market Review 12 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...