IHSG melemah untuk hari kedua dengan ditutup turun 44 poin (-0.77%) ke level 5,653.008 hari ini. Tercatat 94 saham menguat, sementara 259 saham melemah. Mayoritas sektor masih berada di zona negatif dipimpin oleh pelemahan sektor mining yang ditutup melemah 3.03%, sementara hanya sektor infrastructure yang ditutup menguat sebesar 0.50%. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp753 miliar di seluruh Pasar pada hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 7 poin (+0.05%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,359 terhadap US Dollar.
*Unusual Market Activity (UMA)*
- PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham WICO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Advance Stocks:
- TAMU, CSIS: TAMU dan CSIS merupakan emiten ke 6 dan 7 tahun ini yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). CSIS melepas sebanyak 207 juta lembar saham baru kepada publik dengan nilai saham perdana yang ditawarkan pada kisaran harga Rp650-Rp960 per lembar saham, sementara TAMU melepas sebanyak 1 miliar saham dengan nilai saham perdana Rp105-Rp107 per saham. Pada perdagangan perdananya, harga saham TAMU ditutup menguat Rp77 (+70%) ke level Rp187, sementara harga saham CSIS menguat Rp150 (+50%) ke level Rp450.
- TMPO: Harga saham TMPO ditutup menguat Rp6 (+4.34%) ke level Rp144 pada perdagangan hari ini. TMPO berencana melakukan right issue untuk mengincar pendanaan sejumlah Rp100 miliar. Perseroan akan menawarkan 333 juta saham baru senilai Rp300 per saham.
- MDLN: MDLN berencana melakukan buyback saham dengan jumlah tidak melebihi 700 juta saham atau 5,59% dari jumlah saham yang ditempatkan perseroan. MDLN akan menganggarkan dana maksimal Rp250 miliar untuk keperluan buyback ini. Perseroan berniat meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada 19 Juni 2017 mendatang. Harga saham MDLN ditutup menguat Rp2 (+0.74%) ke level Rp272 hari ini.
- MYOH: Di akhir perdagangan, harga saham MYOH ditutup menguat Rp45 (+6.2%) ke level Rp770. MYOH akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar US$0,00771 per lembar saham pada 9 Juni 2017 mendatang. Dalam RUPS perseroa menyetujui laba 2016 sebesar US$21.258.853 dibagikan sebagai dividen sebesar US$17.010.669 dan sisanya US$4.248.184 untuk laba ditahan.
- FASW: FASW akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp127 per saham pada 23 Mei 2017 mendatang. Cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 16 dan 17 Mei 2017, sedangkan cum dan ex di pasar tunai pada 19 dan 22 Mei 2017 dengan DPS hingga 19 Mei 2017. Harga saham FASW menguat tiga hari berturut-turut dan ditutup naik Rp50 (+1.08%) ke level Rp4.650 hari ini.
Decline Stocks:
- BNLI: BNLI berniat melakukan right issue dengan menerbitkan sebanyak 5.702.809.150 saham kelas B dengan nominal Rp125, atau 20,34% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Setiap pemegang 474 saham lama yang namanya tercatat hingga 19 Mei 2017 berhak atas 121 HMETD dimana 1 HMETD berhak membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp526 per lembar sehingga dana yang diraih mencapai Rp2.999.6777.612.900. Harga saham BNLI ditutup melemah Rp40 (-5.92%) ke level Rp635 hari ini, merupakan level penutupan terendahnya sejak 12 Januari lalu.
- CSAP: Harga saham CSAP ditutup melemah Rp18 (-3.59%) ke level Rp482 hari ini. CSAP berencana membagikan dividen sekitar 19,61% dari perolehan laba bersih perusahaan di sepanjang tahun 2016 yang sebesar Rp72,31 miliar. Dividen yang akan dibayar perseroan sebesar Rp14,18 miliar atau Rp3,5 per saham. Sisanya sebesar Rp200 juta akan disisihkan sebagai dana cadangan dan Rp57 miliar sebagai laba ditahan.
- TAXI: Harga saham TAXI terus melemah sejak 25 April lalu dan ditutup turun Rp12 (-8.95%) ke level Rp122 pada perdagangan hari ini. Pelemahan harga saham didorong oleh pengunduran diri enam anggota manajemen perseroan, menyusutnya setoran pengemudi, operasional yang mulai merugi, serta rencana perseroan menjual aset berupa tanah dan armada yang tidak memberikan kontribusi terhadap perseroan.
Market Review 10 Mei 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Komentar
Posting Komentar