google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa IHSG Penutupan 5 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa IHSG Penutupan 5 Mei 2017


IHSG menguat untuk hari kedua dan menutup perdagangan akhir pekan ini di zona positif dengan menguat 13 poin (+0.24%) ke level 5,683.377. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor property (+1.27%) dan pelemahan sektor mining (-1.74%). Tercatat 155 saham menguat dan 176 saham melemah hari ini. Setelah mencatatkan net sell pada perdagangan kemarin, investor asing kembali mencatatkan transaksi net buy hari ini sebesar Rp691 miliar di seluruh Pasar. US Dollar menguat 2 poin (+0.01%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,330 terhadap US Dollar di akhir perdagangan hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini merilis data ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2017 yang mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5.01% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat 4.92%. Secara kuartalan, PDB Indonesia pada kuartal I-2017 tercatat mengalami penurunan sebesar 0.34% QoQ.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham PTSN dan MINA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

Advance Stocks:

- CLEO: PT Sariguna Primatirta Tbk resmi melantai di BEI setelah melakukan Initial public offering/IPO. Jumlah saham CLEO yang dicatatkan yakni 2,2 miliar saham. Nilai nominal saham yakni Rp 100 per saham, dengan harga penawaran saham sebesar Rp 115 per saham, sehingga dari aksi tersebut, perseroan sukses menghimpun dana segar sebesar Rp51,75 miliar. Sebagian besar dana hasil go public untuk membeli mesin yang akan digunakan sebagai penunjang operasional pabrik tahun ini, termasuk juga rencana membangun dua pabrik baru. Pada perdagangan perdananya hari ini, harga saham CLEO ditutup menguat Rp80 (+69.56%) ke level Rp195.

- PTPP: Setelah melemah empat hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham PTPP ditutup menguat di akhir pekan ini sebesar Rp280 (+10.37%) ke level Rp2.980. PTPP membukukan kontrak baru Rp6,67 triliun selama kuartal I/2017, meningkat 38% dibanding Rp4,83 triliun pada periode yang sama 2016.

- TBLA: Pendapatan TBLA naik menjadi Rp2,23 triliun hingga periode 31 Maret 2017 dibandingkan pendapatan Rp1,02 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk juga meningkat mencapai Rp278,16 miliar dari laba Rp65,21 miliar tahun sebelumnya. Harga saham TBLA menguat Rp75 (+5.85%) ke level Rp1.355 pada penutupan perdagangan hari ini.

- NRCA: Harga saham NRCA ditutup menguat Rp14 (+3.3%) ke level Rp438 pada perdagangan hari ini. NRCA berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 1 triliun sepanjang 4M17, setara 30,3% dari target kontrak Rp3,3 triliun di 2017. Dengan pencapaian kontrak anyar tersebut maka total kontrak yang dihadapi NRCA saat ini mencapai Rp 4,5 triliun, di mana Rp 3,5 triliun merupakan carry over tahun 2016.

- WOMF: Menutup perdagangan akhir pekan ini, harga saham WOMF menguat Rp14 (+8.91%) ke level Rp171. Hingga 1Q17, WOMF mencatatkan laba bersih sejumlah Rp27,7 miliar, meningkat 33% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan perseroan juga meningkat hampir 10% mencapai Rp503,9 miliar. Pencapaian tersebut didorong oleh efisiensi berbisnis perseroan. Kenaikan laba juga didukung membaiknya posisi non performing finance sehingga pencadangan berhasil ditekan

Decline Stocks:

- MEDC: Harga saham MEDC melemah untuk hari kedua dan ditutup turun Rp60 (-2.31%) ke level Rp2.530 pada perdagangan hari ini. MEDC akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai saham (stock split) 4:1 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 16 Juni mendatang. Perseroan juga tengah melakukan finalisasi rencana melakukan rights issue yang akan diajukan kepada OJK.

- INCO, ANTM: Harga saham INCO dan ANTM melanjutkan pelemahan hingga perdagangan akhir pekan seiring dengan pelemahan harga nikel ke level terendahnya dalam lebih dari 10 bulan. Persediaan nikel di London Metal Exchange (LME) meningkat 210 ton menjadi 380.712 ton. LME Nickel melemah 5.3% pekan ini.  Harga saham INCO dan ANTM kembali ditutup melemah masing-masing Rp70 (-3.41%) ke level Rp1.980 dan Rp15 (-2.32%) ke level Rp630 pada perdagangan hari ini.

Market Review 5 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...