Setelah melemah empat hari berturut-turut, IHSG menutup perdagangan hari ini di zona positif dengan menguat 22 poin (+0.39%) ke level 5,669.443. Tercatat 137 saham menguat dan 205 saham melemah hingga akhir perdagangan. Sektor mining dan agriculture memimpin pelemahan sektor dengan ditutup turun masing-masing 1.55% dan 1.20%, sementara sektor finance memimpin penguatan dengan ditutup naik 1.28%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp313 miliar di seluruh Pasar hari ini. Pada penutupan perdagangan, US Dollar menguat 20 poin (+0.15%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,328 terhadap US Dollar.
Advance Stocks:
- PWON: Menguatnya harga saham PWON didorong oleh hasil kinerja perseroan pada 1Q17 yang mencatatkan penguatan, merupakan perbaikan dari kinerja moderat yang dicatatkan perseroan sepanjang tahun 2016. Di 1Q17, pendapatan, laba kotor, dan laba operasi PWON masing-masing naik 10,6%, 5%, dan 2,2%. Namun, laba bersih turun 36% YoY, yang disebabkan oleh one-off item. Harga saham PWON ditutup menguat Rp40 (+6.29%) ke level Rp675 pada perdagangan hari ini.
- LPCK: Setelah melemah dalam empat hari terakhir, harga saham LPCK ditutup menguat Rp240 (+5.64%) ke level Rp4.490 hari ini. Grup Lippo, mengumumkan pembangunan kota baru berskala internasional bernama Meikarta dengan total nilai proyek melebihi Rp278 triliun. Dalam tahap pertama, Meikarta telah memulai pembangunan 250,000 perumahan. Grup Lippo menggandeng kontraktor lokal seperti TOTL, WIKA dan PTPP dalam pembangunan proyek ini.
- PGAS: Harga saham PGAS mencatatkan penguatan intraday tertajamnya sejak 25 April lalu seiring dengan rencana pemerintah untuk mencari pendanaan untuk infrastruktur gas senilai $42,2 miliar hingga 2030. Pemerintah berencana membangun 7.832 km pipa gas, 6 unit pabrik LNG, 8 floating storage dan regasfication unit, seta 72 onshore. Harga saham ditutup menguat Rp80 (+3.41%) ke level Rp2.420 hari ini, setelah melemah 5 hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya.
- JECC: Harga saham JECC ditutup menguat Rp700 (+13.46%) ke level Rp5.900 hari ini. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, JECC mencatatkan peningkatan penjualan bersih sebesar 3.29% menjadi Rp540,17 miliar, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu sejumlah Rp522,96 miliar. Laba bersih tercatat meningkat 23.37% dari Rp34,37 miliar pada 1Q16 menjadi Rp42,41 miliar pada 1Q17.
Decline Stocks:
- WOMF: Harga saham WOMF anjlok setelah rencana Reliance Capital Management menguasai 68.55% saham WOMF dari BNII batal dikarenakan Reliance tidak dapat memenuhi persyaratan pendahuluan atas perjanjian pembelian saham bersyarat (CSPA). Dengan gagalnya perjanjian tersebut, maka BNII akan tetap memiliki 68.55% saham WOMF. Harga saham WOMF ditutup melemah Rp41 (-20.7%) ke level penutupannya sejak 11 Januari lalu di level Rp157.
- INCO, ANTM: Harga saham melemah dipicu oleh merosotnya harga nikel akibat proyeksi meningkatnya suplai dari Filipina setelah penolakan parlemen terhadap pengangkatan Regina Lopez yang sebelumnya memprakarsai penutupan sejumlah tambang nikel di dalam negeri. Nickel futures melemah 1.6% menjadi $9,080, level terendahnya sejak Juni 2016. Harga saham INCO dan ANTM ditutup melemah masing-masing Rp60 (-2.84%) ke level Rp2.050 dan Rp20 (-3.00%) ke level Rp645 pada perdagangan hari ini.
Market Review 4 Mei 2017
(Investment Information Team, Mirae Asset Sekuritas Indonesia)
Komentar
Posting Komentar